Pada bulan Agustus 2024, email seorang wanita AS kepada atasannya, yang menyatakan bahwa dia mengundurkan diri karena manajemen mikro bosnya, menjadi berita besar. Di emailnya. Karyawan tersebut menceritakan bagaimana sikap apatis manajernya terhadap kondisi kerja yang buruk, peraturan ketat yang melarang karyawan berbicara, dan sikap manajemen mikro yang membuatnya merasa cemas dan tidak menyukai pekerjaannya.
Emailnya berbunyi, “Saya belum pernah mengirimkan email seperti itu kepada perusahaan, namun saya sangat terluka. Pekerjaan ini adalah salah satu pekerjaan terbaik yang pernah saya miliki, namun manajer saya berhasil menyedot semangat saya dan saya semakin membencinya. Saya terutama adalah seorang pembantu rumah tangga, dan sering kali tidak diberikan perlengkapan untuk melakukan pekerjaan saya… Beberapa karyawan, termasuk saya sendiri, telah berbicara dengannya secara langsung, tentang perlengkapan kebersihan dan masalah kutu busuk dan tidak ada yang berubah. Karyawan terbaik kami berhenti lebih dari sebulan yang lalu karena manajemennya yang buruk juga. Dia menginginkan robot, tapi kami adalah manusia. Saya memulai pekerjaan lain di mana saya tidak perlu khawatir tentang hal ini lagi.”
