Bedah plastik adalah topik yang terus menarik perhatian dan terkadang menimbulkan kontroversi. Sementara semakin banyak orang yang menerima manfaat dari bedah kosmetik dan rekonstruksi, kesalahpahaman tentang bedah plastik masih ada. Mitos-mitos ini sering kali dapat membuat orang enggan membuat keputusan yang tepat, entah karena penggambaran media yang sensasional atau stereotip yang sudah ketinggalan zaman.
Dr. Vipul Nanda, Kepala Bedah Plastik & Kosmetik, Rumah Sakit Artemis, Gurgaon, membantah lima mitos umum seputar operasi plastik.
Mitos 1: Operasi Plastik Hanya Soal Kesombongan
Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa operasi plastik hanya sekadar mengejar kesombongan. Meskipun benar bahwa banyak prosedur yang meningkatkan penampilan, operasi plastik mencakup lebih dari sekadar perubahan kosmetik. Operasi rekonstruksi merupakan aspek penting dalam membantu orang pulih dari trauma, cacat lahir, atau kondisi medis. Prosedur seperti rekonstruksi payudara setelah mastektomi, perbaikan langit-langit sumbing, dan perawatan luka bakar dapat mengubah hidup, memberikan pasien peningkatan fungsi dan kepercayaan diri.
Operasi kosmetik juga dapat memberikan dampak besar pada harga diri dan kesehatan mental seseorang. Bagi banyak orang, memperbaiki penampilan bukan berarti kesombongan yang dangkal, tetapi tentang merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan kulit mereka.
Mitos 2: Bedah Plastik dan Bedah Kosmetik Itu Sama
Bedah plastik dan bedah kosmetik sering kali digunakan secara bergantian, tetapi keduanya bukanlah hal yang sama. Bedah plastik adalah bidang yang luas yang mencakup prosedur rekonstruksi dan kosmetik. Bedah plastik rekonstruksi berfokus pada perbaikan dan pembangunan kembali area tubuh yang terkena cedera, penyakit, atau kondisi bawaan. Di sisi lain, bedah kosmetik secara khusus bertujuan untuk meningkatkan penampilan seseorang.
Misalnya, dokter bedah plastik mungkin melakukan operasi rekonstruksi pada korban luka bakar untuk mengembalikan fungsi dan penampilan kulit mereka. Sementara itu, prosedur bedah kosmetik, seperti facelift atau sedot lemak, bersifat elektif dan berfokus pada peningkatan daya tarik estetika.
Mitos 3: Hanya Wanita yang Melakukan Operasi Plastik
Operasi plastik sering dianggap sebagai kegiatan kaum hawa, tetapi kaum pria kini semakin banyak yang mencari prosedur kosmetik dan rekonstruksi. Menurut statistik terkini, semakin banyak pria yang memilih operasi seperti rhinoplasty (perubahan bentuk hidung), sedot lemak, dan operasi kelopak mata. Pria, seperti halnya wanita, mencari operasi plastik karena berbagai alasan, termasuk memperbaiki penampilan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengatasi masalah medis seperti ginekomastia (pengecilan payudara pria).
Seiring dengan berkembangnya norma sosial, semakin banyak pria yang merasa nyaman menjalani prosedur yang membantu mereka merasa lebih baik tentang penampilan mereka. Mitos bahwa operasi plastik adalah bidang yang “hanya untuk wanita” sudah ketinggalan zaman.
Mitos 4: Operasi Plastik Meninggalkan Bekas Luka yang Terlihat
Ketakutan yang umum adalah bahwa operasi plastik akan meninggalkan bekas luka yang terlihat. Meskipun bekas luka selalu mungkin terjadi pada prosedur bedah apa pun, teknik modern dalam operasi plastik telah berkembang pesat. Ahli bedah plastik yang terampil dilatih untuk meminimalkan bekas luka, membuat sayatan di area yang bekas lukanya kurang terlihat, dan menggunakan teknologi canggih untuk memastikan penyembuhan sebaik mungkin.
Selain itu, banyak prosedur bedah plastik saat ini yang bersifat minimal invasif, sehingga mengurangi risiko jaringan parut lebih jauh. Teknik seperti perawatan laser dan operasi endoskopi memungkinkan untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan sayatan yang lebih kecil dan waktu pemulihan yang lebih singkat.
Mitos 5: Operasi Plastik Hanya untuk Orang Kaya dan Terkenal
Banyak orang percaya bahwa operasi plastik adalah kemewahan yang hanya diperuntukkan bagi para selebriti atau orang-orang yang sangat kaya. Kenyataannya, operasi plastik telah menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan dalam teknologi medis dan semakin banyaknya dokter bedah yang berkualifikasi telah memungkinkan lebih banyak orang untuk mempertimbangkan prosedur ini.
Selain itu, banyak klinik menawarkan rencana pembayaran atau opsi pembiayaan, sehingga prosedur seperti operasi hidung, pembesaran payudara, atau perawatan Botox dapat dijangkau oleh lebih banyak pasien. Meskipun penting untuk melakukan penelitian menyeluruh dan memilih dokter bedah yang berkualifikasi dan berpengalaman, operasi plastik tidak lagi hanya dilakukan oleh orang kaya dan terkenal.
Bedah plastik telah berkembang pesat, tetapi mitos-mitos yang beredar di sekitarnya masih terus ada. Baik untuk alasan rekonstruksi maupun kosmetik, bedah plastik memiliki kekuatan untuk mengubah hidup, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki masalah fisik. Sangat penting untuk menjalani prosedur ini dengan pikiran terbuka dan mendasarkan keputusan pada informasi yang akurat, bukan pada kesalahpahaman.
Saat mempertimbangkan operasi plastik, berkonsultasi dengan dokter bedah plastik bersertifikat dan berpengalaman adalah cara terbaik untuk memastikan Anda membuat keputusan yang tepat untuk kebutuhan dan tujuan Anda. Dengan menghilangkan mitos-mitos ini, kita dapat mulai menghargai operasi plastik sebagaimana adanya: bidang medis yang didedikasikan untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dari dalam maupun luar.