Nikotin merupakan obat adiktif dalam asap tembakau yang menyebabkan perokok terus menerus merokok.
Selain nikotin, perokok juga menghirup sekitar 7.000 bahan kimia lain dalam asap rokok. Banyak dari bahan kimia ini berasal dari pembakaran daun tembakau. Beberapa senyawa ini aktif secara kimia dan memicu perubahan besar dan merusak pada tubuh.
Asap tembakau mengandung lebih dari 70 bahan kimia penyebab kanker yang diketahui. Merokok membahayakan hampir setiap organ dalam tubuh, menyebabkan banyak penyakit dan menurunkan kesehatan secara umum.
Menjadi Buta
Merokok tidak ada gunanya bagi mata Anda. Merokok meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia, penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di atas usia 65 tahun.
Diabetes tipe 2
Merokok berkontribusi terhadap diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko komplikasi penyakit ini—termasuk buruknya aliran darah ke tungkai dan kaki. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan perlunya mengamputasi anggota tubuh. Yap–Anda bisa kehilangan kaki Anda!
Patah Tulang Pinggul
Perokok kehilangan kepadatan tulang lebih cepat dibandingkan bukan perokok sehingga Anda berisiko mengalami patah bagian tubuh seperti pinggul. Mematikan rokok dapat membantu memperlambat proses ini dan membuat Anda tetap berkeringat, bukan tulang Anda, di lantai dansa.
Kanker kolorektal
Kanker kolorektal, yang terbentuk di usus Anda (kolon atau rektum), adalah penyebab utama kematian akibat kanker kedua. Salah satu alasan? Yup, merokok. Merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena dan kematian akibat kanker jenis ini.
Artritis reumatoid
Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan kronis yang lebih umum terjadi pada wanita dan menyerang persendian tangan dan kaki. Hal ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan yang pada akhirnya dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan kelainan bentuk sendi. Merokok adalah salah satu penyebabnya, dan juga dikaitkan dengan berkembangnya penyakit pada usia dini.
Bibir Sumbing dan Langit-langit Sumbing
Cacat lahir yang biasa disebut celah orofasial ini terjadi ketika bibir atau mulut bayi tidak berkembang dengan baik selama kehamilan. Wanita yang merokok selama kehamilan lebih mungkin mempunyai bayi dengan celah orofasial.