Saturday, October 19, 2024
HomeSehatan8 Tanda Gaya Hidup Cepat Anda Membuat Jantung Anda Stres - Penjelasan...

8 Tanda Gaya Hidup Cepat Anda Membuat Jantung Anda Stres – Penjelasan Pakar


Di dunia yang serba cepat saat ini, banyak orang menjalani kehidupan dengan tingkat stres tinggi yang ditandai dengan jadwal yang menuntut, konektivitas yang konstan, dan tenggat waktu yang tiada henti. Meskipun hiruk pikuk gaya hidup yang sibuk mungkin tampak seperti hal yang biasa, penting untuk menyadari bahwa stres kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung Anda.

Penting untuk mengenali tanda-tanda halus dan mengambil langkah proaktif untuk mengelola stres demi kesehatan jantung Anda. Menggabungkan teknik pengurangan stres seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, olahraga teratur, dan tidur yang cukup dapat membuat perbedaan yang signifikan.

Dr Amit Kumar Chaurasia, Chief Cath Lab dan TAVI (Unit I) di Artemis Hospital Gurugram berbagi delapan tanda bahwa gaya hidup Anda yang serba sibuk mungkin memberikan tekanan yang tidak semestinya pada jantung Anda.

Baca juga: Sub-Varian JN.1 COVID-19: Rumah Sakit Siaga Saat India Mencatat 21 Kasus; Periksa Gejala, Khasiat Vaksin

Kelelahan yang Terus-menerus:

Merasa lelah terus-menerus, bahkan setelah tidur malam yang nyenyak, bisa menjadi indikasi halus adanya stres pada jantung Anda. Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang dapat mengganggu pola tidur dan membuat Anda merasa lelah sepanjang hari.

Kesulitan Tidur:

Meskipun stres pada awalnya dapat menyebabkan kesulitan tidur, stres juga dapat bermanifestasi sebagai insomnia atau gangguan pola tidur seiring berjalannya waktu. Kurangnya kualitas tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, sehingga penting untuk segera mengatasi masalah tidur.

Sakit Kepala yang Sering:

Sakit kepala yang terus-menerus, terutama sakit kepala karena tegang, mungkin merupakan tanda meningkatnya tingkat stres. Stres dapat menyebabkan ketegangan otot dan penyempitan pembuluh darah sehingga memicu sakit kepala. Jika Anda sering mengonsumsi obat pereda nyeri, ada baiknya mempertimbangkan strategi manajemen stres.

Masalah Pencernaan:

Stres dapat berdampak pada sistem pencernaan, menyebabkan gejala seperti gangguan pencernaan, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar. Stres kronis dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan jantung melalui hubungan usus-jantung.

Peningkatan Tekanan Darah:

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung yang terkenal. Tuntutan gaya hidup yang serba cepat dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat stres, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pemantauan tekanan darah secara teratur sangat penting, terutama jika Anda melihat gejala-gejala terkait stres yang terus-menerus.

Ketegangan dan Nyeri Otot:

Stres kronis dapat bermanifestasi secara fisik sebagai ketegangan otot dan nyeri, terutama di leher, bahu, dan punggung. Ketegangan otot yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan jantung, karena dapat memengaruhi sirkulasi darah dan membebani sistem kardiovaskular.

Perubahan Kebiasaan Makan:

Stres dapat memengaruhi kebiasaan makan, sehingga menyebabkan makan berlebihan atau kurang makan. Beberapa orang mungkin beralih ke makanan rumahan yang tinggi lemak dan gula sebagai mekanisme penanggulangannya, yang berpotensi berdampak pada kadar kolesterol dan kesehatan jantung.

Iritabilitas dan Perubahan Suasana Hati:

Jika Anda merasa mudah tersinggung, murung, atau mudah marah, itu mungkin pertanda bahwa stres berdampak buruk pada kesejahteraan emosional Anda. Stres kronis dapat berkontribusi pada pelepasan hormon stres, memengaruhi suasana hati, dan berpotensi berdampak pada kesehatan jantung.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments