Kiat Penurunan Berat Badan: Puasa air telah mendapatkan popularitas sebagai pendekatan cepat dan drastis untuk menurunkan berat badan berlebih. Para advokat mengklaim bahwa tidak mengonsumsi makanan padat dan hanya mengonsumsi air selama jangka waktu tertentu dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat.
Dalam sebuah wawancara dengan Zee English, Bapak Praveen Tiwari, Co-founder Netsol Water mengatakan, “Walaupun benar bahwa puasa air dapat menurunkan berat badan pada awalnya, manfaat jangka panjang dan keberlanjutan dari pendekatan ini tetap dipertanyakan.”
Apa itu puasa air?
membuat Trending Stories
Puasa air adalah sejenis puasa di mana Anda hanya bisa minum air putih. Puasa air biasanya berlangsung 24-72 jam. Tanpa bimbingan medis, Anda tidak boleh terus berpuasa air selama lebih dari jangka waktu ini.
Mekanisme Puasa Air
Puasa air melibatkan menahan diri dari semua asupan kalori kecuali air, biasanya untuk durasi tertentu mulai dari 24 jam hingga beberapa hari. Selama periode ini, tubuh terutama mengandalkan simpanan glikogen dan cadangan lemak untuk energi. Akibatnya, penurunan berat badan awal seringkali signifikan, terutama karena kehilangan air dan penipisan simpanan glikogen.
Manfaat Jangka Pendek Water Fasting
Penurunan Berat Badan yang Cepat: Puasa air dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat, membuatnya menarik bagi mereka yang mencari hasil segera. Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penurunan berat badan ini berasal dari simpanan air dan glikogen daripada pengurangan lemak.
Detoksifikasi: Para pendukung berpendapat bahwa puasa air mendukung proses detoksifikasi tubuh, memungkinkannya menghilangkan racun dan membuang lebih efisien. Sementara penelitian terbatas ada pada topik ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan autophagy, proses pembersihan sel.
Keterbatasan dan Keberlanjutan Jangka Panjang
Kehilangan otot: Puasa yang berkepanjangan dapat menyebabkan hilangnya otot karena tubuh menggunakan protein sebagai sumber energi. Ini dapat memiliki efek buruk pada kesehatan secara keseluruhan dan berpotensi menurunkan tingkat metabolisme basal, membuat berat badan kembali lebih mungkin setelah kembali ke kebiasaan makan biasa.
Kekurangan Gizi: Puasa air kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, dan protein. Periode yang diperpanjang tanpa komponen vital ini dapat menyebabkan kekurangan, merusak fungsi tubuh dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Solusi sementara: Puasa air seringkali merupakan perbaikan sementara daripada perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Setelah puasa berakhir, individu dapat kembali ke kebiasaan makan sebelumnya, yang menyebabkan berat badan naik kembali. Manajemen berat badan jangka panjang membutuhkan pendekatan yang seimbang dan berkelanjutan yang melibatkan pola makan sehat dan aktivitas fisik secara teratur.
Baca Juga: Menurunkan Berat Badan: 5 Olahraga Terbaik Untuk Pemula Untuk Membakar Kalori
Pendekatan yang Lebih Aman Untuk Menurunkan Berat Badan: Puasa Intermiten
Bagi mereka yang mencari manfaat penurunan berat badan sambil memprioritaskan pendekatan yang lebih aman dan berkelanjutan, puasa intermiten (IF) muncul sebagai pilihan yang menguntungkan.
Dengan memasukkan IF ke dalam rutinitas Anda, Anda dapat bergantian antara puasa dan makan dalam jendela waktu tertentu, seperti metode 16/8 yang dipraktikkan secara luas (puasa 16 jam diikuti dengan jendela makan 8 jam). Pendekatan ini memungkinkan asupan nutrisi yang lebih seimbang sambil tetap mendorong pembatasan kalori dan potensi penurunan berat badan.