Tuesday, October 22, 2024
HomeBisnisPemerintah Pusat dan Daerah Diminta Bersinergi dalam Pengembangan Karir Mediator Hubungan Industrial

Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Bersinergi dalam Pengembangan Karir Mediator Hubungan Industrial



Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Bersinergi dalam Pengembangan Karir Mediator Hubungan Industrial

Suara.com – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dalam mendorong berbagai kebijakan pengembangan karir Mediator Hubungan Industria (MHI), yang disesuaikan dengan karekteristik dan sumber daya masing-masing daerah/wilayah.

Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong sinergi pengembangan karir Jabatan Fungsional khususnya MHI yang pembinaannya berada di bawah pemerintah daerah. Pembinaan yang sinergis diyakini akan terciptanya ekosistem pembinaan karir MHI yang baik di daerah, yang akan berdampak pada terciptanya pelayanan prima, prestasi kerja, serta pegawai MHI yang inovatif.

Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat membuka Rembuk Nasional Mediator Hubungan Industrial dengan tema Sinergitas Pengembangan Karir Mediator Hubungan Industrial, di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Ida Fauziyah mengatakan, MHI mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan pembinaan hubungan industrial, pengembangan hubungan industrial, dan mediasi penyelesaian gangguan hubungan industrial. Tugas dan tanggung jawab tersebut, sebut saja Ida, mempunyai peran penting dalam mewujudkan hubungan industrial yang kondusif, harmonis dan berkeadilan, baik di pusat maupun di daerah.

Baca Juga:Program Pendidikan Perguruan Tinggi Dituntut Menyesuaikan Diri dengan Perkembangan Dunia Kerja

“Memperhatikan pentingnya peran mediator tersebut, maka sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujarnya. Menurut Ida, diperlukan Collaborative Governance, yaitu sinergi kerja yang berbasis pada komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyelaraskan pemahaman terhadap eksistensi jabatan fungsional MHI.

Ida Fauziyah pun mendorong pemerintah daerah untuk membuka ruang dan akses terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas MHI di setiap daerah; mengalokasikan biaya dan fasilitas untuk mendukung tugas dan fungsi MHI; tidak mudah memutasi dan merotasi MHI kecuali sangat diperlukan atau untuk promosi; menempatkan pejabat fungsional MHI sesuai kedudukan dan tupoksinya; menyediakan informasi berdasarkan hasil Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK); serta mendorong dan memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Mediator Hubungan Industrial (AMHI) pada tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.

“Di dalamnya Peran penting pemerintah daerah dalam membangun profesionalisme dan pengembangan karir Jabatan Fungsional MHI,” jelasnya Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri, menambahkan, Rembuk Nasional Mediator Hubungan Industrial bertujuan menyinergikan dan menyosialisasikan kebijakan pemerintah terkait pelatihan karir fungsional dalam tataran operasional di daerah; mendorong terwujudnya ekosistem pelatihan karir MHI di daerah yang berdampak pada pelayanan prima dan prestasi kerja serta inovasi; serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap tugas dan fungsi MHI. Menurut Dirjen Putri, untuk mencapai tujuan pengembangan profesionalisme dan pelatihan karier MHI maka harus ada instrumen, alat, ataupun petunjuk-petunjuk yang dipahami secara bersama.

“Pemmahaman yang sama kita wujudkan dalam bentuk sinergitas. Bagaimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan semacam kebijakan afirmatif terhadap pejabat fungsional, khususnya Jabatan Fungsional MHI dalam pengembangan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga:Permintaan Meningkat, 224 Awak Kabin Dilepas ke Arab Saudi



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments