Friday, October 18, 2024
HomeNationalEmisi Karbon Pabrik Batu Bara dan Baja Kini Bisa Dipantau Melalui Satelit...

Emisi Karbon Pabrik Batu Bara dan Baja Kini Bisa Dipantau Melalui Satelit |Republika Online


Perusahaan asal Kanada, AS, meluncurkan satelit ke luar angkasa untuk menyatukan jumlah emisi karbon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan pemantau emisi karbon dari Kanada, GHGSat, meluncurkan satelit yang bertujuan untuk mengukur emisi karbon emisi yang dilepaskan fasilitas-fasilitas seperti pembangkit listrik tenaga batu bara dan pabrik baja, dari luar angkasa. Satelit yang diberi nama Vanguard ini diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Laut Antariksa Vandenberg di California pada Sabtu waktu setempat.

Teknologi antariksa semakin banyak digunakan untuk meminta pertanggungjawaban industri yang menghasilkan polusi atas kontribusinya terhadap perubahan iklim. Menurut GHGSat, data yang dikumpulkan oleh satelit akan dijual kepada para penghasil emisi industri yang ingin mengurangi emisinya, serta kepada pemerintah dan para ilmuwan.

Vanguard akan membangun jaringan satelit yang telah menemukan gumpalan metana, gas rumah kaca tak kasat mata yang sulit dideteksi karena cenderung bocor dari berbagai sumber termasuk jaringan pipa, lokasi pengeboran, dan peternakan.

Karbon dioksida mencakup hampir 80 persen emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia dan cenderung memasuki atmosfer dari sumber industri besar seperti pembangkit listrik. Menurut GHGSat, satelit yang mengumpulkan karbon dioksida di atmosfer saat ini tidak fokus pada tingkat fasilitas emisi.

CEO GHGSat, Stephane Germain, menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan oleh Vanguard akan membantu memperkuat praktik-praktik umum dalam melindungi dan mengukur emisi karbon dioksida yang melepaskan ke atmosfer.

“Sering kali apa yang kami temukan adalah gabungan antara pengukuran langsung dan perkiraan. Oleh karena itu, pengukuran langsung seluruh fasilitas dari satelit akan bertindak sebagai validasi,” ujar Germain seperti dilansir dari Berita EuroSelasa (14/11/2023).

Satelit telah menunjukkan bahwa emisi metana secara luas lebih tinggi dari yang diperkirakan. Germain menduga, hal yang sama juga terjadi pada karbon dioksida.

“Informasi ini akan membantu meningkatkan akurasi inventarisasi emisi pemerintah dan pemodelan ilmiah serta meningkatkan kualitas pelaporan gas rumah kaca perusahaan bagi para investor,” kata Germain.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023. Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya
di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches






Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments