Saturday, October 19, 2024
HomeNationalKabar Terbaru Divestasi Saham BRIS, Ada Opsi Lepas ke Publik

Kabar Terbaru Divestasi Saham BRIS, Ada Opsi Lepas ke Publik




Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan divestasi saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. rampung sebelum pergantian pemerintahan baru pada Oktober 2024.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan ada dua opsi yang saat ini menjadi pertimbangan untuk mengoptimalkan kinerja bank syariah milik BUMN tersebut.

“Bisa lewat investor strategis atau bisa juga ke publik,” kata Arya Sinulingga di Jakarta Pusat pada Rabu (21/2).

Meskipun Arya belum dapat menyebutkan strategi calon investor untuk mengambil alih saham BRIS, namun aksi korporasi tersebut dapat menambah saham publik sehingga mampu meningkatkan kapitalisasi pasar.

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memberikan kabar terbaru mengenai rencana pelepasan kepemilikan saham atau divestasi saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan selaku pemegang saham BRIS masih mengkaji proses tersebut. Ia juga tidak menutup kemungkinan adanya strategi investor yang masuk.

“BRIS kan bagus, kami dukung BRIS bertumbuh [dan berkinerja] bagus. Kalau ada investor strategi silakan saja,” ujar Royke selepas Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024, Hotel St. Regist, Selasa (20/2/2024).

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi sebelumnya mengatakan para pemegang saham saat ini sedang mengkaji terkait rencana tersebut. Dia mengaku mengaku sebagai manajemen siap menjalankan apa yang akan diputuskan oleh para pemegang saham terkait rencana investor strategis BSI.

“Sebetulnya pemegang saham sudah punya pertimbangan apakah investor strategis [masuk] ataupun pola yang lain itu memang sedang dikaji lebih jauh,” ujar Hery saat Paparan Kinerja Keuangan BSI 2023 secara virtual, Kamis (1/2/2024) lalu.

Ia kemudian menyampaikan kondisi pasar terutama perbankan syariah dengan hadirnya BSI, telah menambah wacana dan nuansa baru. Hery mengatakan Indonesia dengan keberadaan BSI, “dilihat berbeda dalam mengelola bank syariah yang mengatur, risk managementnya kita jaga” yang menghasilkan hasil yang baik.

“Kalau kita melihat apresiasi dari investor dari analis dan para pemegang saham harga sangat positif. Beberapa hari belakangan ini harga saham kita terus naik, dan kapitalisasi pasar kita sekarang sudah tembus lebih dari Rp107 triliun dan menunjukkan ini bagian dari kepercayaan,” paparnya.

Lebih lanjut, Hery mengatakan sebagai perbankan yang sedang berkembang, perseroan tidak pernah menutup peluang untuk berekspansi tergantung kebutuhan dan situasi yang ada. Namun, di sisi agresif dalam melakukan ekspansi, Hery menyebut penting untuk mengelola modal dan ketersediaan dana dengan optimal.

“Pertumbuhan memang harus di-drive dari dua sisi, organik dan non-organik. Di BSI sendiri pertumbuhan organik sangat masif, tercermin dari pencapaian yang rata-rata dobel digit, ini menunjukkan kenaikan dari pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia pada tahun ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk saat ini perseroan akan menggunakan kelebihannya, terlebih BSI belum memiliki pesaing di industri perbankan syariah, untuk mengkaji dan mencari peluang bisnis demi terus menumbuhkan kinerja.

Per 31 Januari 2024, pemegang saham mayoritas BRIS adalah Bank Mandiri yang memegang 51,47% saham. Kemudian ada BNI dengan kepemilikan 23,24% dan BRI 15,38%.

Selanutnya pemerintah Indonesia memiliki satu lembar saham dwiwarna dan tercatat juga sebagai pengontrol.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya

Investor Baru BSI, Pemerintah Prioritas Timur Tengah


(mkh/mkh)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments