Gaza (ANTARA) – Dua rumah sakit akan melanjutkan operasinya di Kota Gaza pada Kamis setelah terpaksa menghentikan operasi akibat serangan Israel dan adanya perintah evakuasi.
“Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan Rumah Sakit Bantuan Umum akan melanjutkan layanannya pada hari Kamis,” kata kantor layanan media dalam sebuah pernyataan, Kamis.
Kedua fasilitas kesehatan tersebut sebelumnya terpaksa menghentikan layanan pada Selasa (9/7) menyusul perintah evakuasi dari otoritas Israel terhadap penduduk Kota Gaza.
Tentara Israel juga melancarkan serangkaian serangan udara di sekitar kedua rumah sakit tersebut, sehingga mustahil bagi mereka untuk memberikan layanan medis kepada pasien.
Pasukan Israel juga dilaporkan secara sengaja dan sistematis menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bagian dari serangan mematikan yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut.
Memperbaiki resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, udara bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan wilayah tersebut.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu disebarkan pada 6 Mei.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rumah sakit di Gaza tutup akibat krisis bahan bakar
Baca juga: WHO ingatkan krisis medis mendesak atas perintah evakuasi baru di Gaza
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2024