Tuesday, October 22, 2024
HomeTop NewsMisi Dart NASA: Apa yang perlu Anda ketahui tentang misi DART NASA...

Misi Dart NASA: Apa yang perlu Anda ketahui tentang misi DART NASA yang dapat memicu hujan meteor buatan manusia | – Times of India



Setelah kejadian NASAMisi Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) milik puing-puing luar angkasa dengan total lebih dari dua juta poundsterling telah tercipta, meningkatkan kemungkinan jangka panjang hujan meteorPeristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terjadi setelah tabrakan yang disengaja antara pesawat ruang angkasa DART dengan Asteroid bulan Dimorphos pada bulan September 2022, bertujuan untuk menguji sistem pertahanan planet Bumi.
Misi DART dan dampak
Misi DART NASA tidak hanya berhasil membelokkan Dimorphos tetapi juga mengubah bentuknya secara signifikan. “Seluruh bentuk asteroid telah berubah, dari objek yang relatif simetris menjadi ‘ellipsoid triaksial’ — sesuatu yang lebih mirip semangka lonjong,” kata Shantanu Naidu dari Laboratorium Propulsi Jet NASA.
Potensi hujan meteor
Sebuah studi terkini oleh Universitas Cornell menunjukkan bahwa pecahan dari tabrakan DART dapat menghantam Bumi dan Mars dalam 10 hingga 30 tahun mendatang, yang berpotensi mengakibatkan hujan meteor samar buatan manusia yang berlangsung hingga satu abad. Eloy Peña Asensio, seorang peneliti di Universitas Politeknik Milan, Italia, mencatat bahwa partikel-partikel ini dapat sesekali mencapai Mars atau Bumi, menghasilkan meteor yang terlihat saat memasuki atmosfer Mars. Meskipun terlihat jelas, partikel-partikel ini diperkirakan berukuran kecil, mulai dari seukuran butiran hingga seukuran ponsel pintar, dan tidak menimbulkan ancaman bagi permukaan Bumi.
Dampak dan visibilitas puing
Tabrakan itu menghasilkan lebih dari dua juta pon puing berbatu, beberapa di antaranya dapat melaju dengan kecepatan 1.118 mil per jam. Meskipun kecil kemungkinan pecahan-pecahan ini akan mencapai Bumi, jika memang mencapainya, “hujan meteor yang dihasilkan akan mudah diidentifikasi… karena tidak akan bertepatan dengan hujan meteor yang diketahui,” jelas Asensio.
Meteor diperkirakan bergerak lambat, dengan puncak aktivitas diperkirakan pada bulan Mei dan visibilitas terutama dari belahan bumi selatan dekat konstelasi Indus. Hujan meteor potensial ini menyoroti sifat unik dari serpihan, yang berbeda dari hujan meteor tradisional karena asal muasalnya buatan manusia.
Penelitian yang sedang berlangsung dan implikasi masa depan
Kemungkinan menyaksikan hujan meteor buatan manusia menggarisbawahi perlunya penelitian berkelanjutan terhadap puing-puing luar angkasa dan dampak jangka panjangnya terhadap Bumi dan benda-benda angkasa lainnya. Seiring kemajuan eksplorasi luar angkasa, pengelolaan puing-puing luar angkasa akan menjadi semakin penting. Keberhasilan misi DART dalam menguji kemampuan pertahanan planet juga membuka jalan bagi strategi penelitian dan eksplorasi di masa mendatang untuk melindungi Bumi dari potensi ancaman asteroid.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments