Sunday, October 20, 2024
HomeNationalKualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Minggu pagi

Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Minggu pagi



Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi masuk kategori tidak sehat atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Selain itu Jakarta menduduki peringkat keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Menurut situs pemantau kualitas udara IQ Air yang dipantau pada Minggu pukul 06.08 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan angka 154 mengacu pada penilaian PM2,5 dengan nilai konsentrasi 60 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi sebesar itu setara 12 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan, jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

Sementara dari data yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia urutan pertama yaitu Lahore (Pakistan) di angka 447, urutan kedua Delhi (India) di angka 270, urutan ketiga Kampala (Uganda) di angka 173 dan kelima Kuwait City (Kuwait) di angka 158.

Baca juga: BMKG: BBM bersulfur tinggi harus dikurangi demi udara RI berkualitas
Baca juga: Jakarta dan Medan masuk 10 kota paling berpolusi di dunia Minggu pagi

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di kota metropolitan tersebut.

Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

Dengan demikian, data mengenai kualitas udara di Jakarta dapat disajikan secara lebih komprehensif.

Pewarta: Ilham Kausar
Redaktur: Sri Muryono
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments