Cile telah mengumumkan keadaan bencana di beberapa wilayah tengah-selatan setelah gelombang panas dahsyat memicu kebakaran hutan yang menewaskan sedikitnya 13 orang, kata pihak berwenang.
Menurut laporan media internasional, lebih dari 100 rumah telah terkena dampak dan 47.000 hektar hutan hancur sejak kebakaran terjadi pada hari Rabu, kata para pejabat.
“Kami harus mengumumkan bahwa total ada 13 kematian, 11 di kotamadya Santa Juana,” kata kepala badan bencana nasional Senaprad Mauricio Tapia.
Dua awak helikopter yang memadamkan api tewas dalam kecelakaan pada Jumat sore, kata Menteri Pertanian Chili Esteban Valenzuela.
“Saya sangat sedih dengan kecelakaan helikopter yang menewaskan pilot dan seorang mekanik yang sedang bekerja memadamkan api” di wilayah La Araucania, kata Valenzuela.
Dua kematian terakhir menambah empat warga sipil dan seorang petugas pemadam kebakaran yang sebelumnya dilaporkan tewas.
Pemerintah telah mengumumkan keadaan bencana di wilayah Nuble dan Biobio, tetapi kebakaran juga melanda wilayah Maule dan La Araucania.
Presiden Gabriel Boric memutuskan untuk menangguhkan liburannya untuk mengunjungi daerah yang terkena dampak, di mana terdapat 204 kebakaran aktif.
Menteri Dalam Negeri Carolina Toha mengatakan keempat warga sipil itu tewas di kawasan Biobio.
Toha mengatakan dua dari korban tewas tewas ketika api melahap jalan yang mereka lalui, sementara dua lainnya tewas dalam kecelakaan mobil, mungkin saat mencoba melarikan diri dari kobaran api.
Pihak berwenang kemudian mengatakan seorang petugas pemadam kebakaran juga tewas.
Layanan pencegahan dan tanggap bencana nasional Senapred dan perusahaan hutan nasional CONAF mengatakan sembilan orang terluka, termasuk delapan petugas pemadam kebakaran.
Sekitar 2.300 petugas pemadam kebakaran dan 75 pesawat terlibat dalam pertempuran melawan api.
Deklarasi keadaan bencana memungkinkan sumber daya tambahan tersedia untuk memerangi keadaan darurat.
Nuble telah disiagakan merah, bersama tujuh kotamadya di Biobio.
Gelombang panas, dengan suhu menyentuh 40 derajat Celcius, menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya bencana tahun 2017 di mana kebakaran yang meluas di wilayah yang sama menyebabkan 11 orang tewas, menghancurkan 1.500 rumah, dan merusak 467.000 hektar hutan.
