Friday, October 18, 2024
HomeNationalRaib Rp9,8 T, Erick Ngeri Dapen BUMN Jadi Jiwasraya Jilid II

Raib Rp9,8 T, Erick Ngeri Dapen BUMN Jadi Jiwasraya Jilid II



Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mewaspadai kondisi dana pensiun (dapen) BUMN. Hal ini dikarenakan banyaknya dapen BUMN yang bermasalah. Apalagi kondisi ini dikhawatirkan menjadi bom waktu gagal bayar satu atau dua tahun ke depan.

Adapun, salah satu masalah yang sudah muncul dan terdeteksi adalah telah terjadi defisit kecukupan dapen BUMN. Antara lain, kecukupan dana atau defisit defisit sebesar Rp 9,8 triliun pada tahun 2021.

Hal itu diungkap oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dirinya juga membeberkan hanya 35% dana pensiun BUMN yang masih sehat, sisanya ‘sakit’.

“Kita lihat lampunya sudah mulai kuning, jangan sampai enam atau tujuh bulan lagi tiba-tiba ada isu, padahal ini kasus lama, dan bukan hasus baru. Kita akan fokus perbaiki ini,” ujar Erick dalam Rapat Terbatas dengan Komisi VI DPR RI belum lama. ini.

Erick mengatakan defisit dana pensiun yang dikelola oleh perusahaan BUMN yang totalnya hampir Rp 10 triliun atau lebih tepatnya Rp 9,8 triliun. “Ini ada defisit Rp 9,8 triliun tahun 2021, dan ini sangat besar. Ini terdiri dari mayoritas BUMN, dimana 35 persen sehat, dan sisanya belum sehat,” lanjut dia.

Menurut Erick, kondisi dapen BUMN merupakan salah satu isu terbesar yang menjadi beban yang perlu diselesaikan penyelesaiannya.

“Kita sudah hampir setahun lebih, jangan sampai isu Jiwasraya-Asabri kita lengah di dana pensiun BUMN sendiri, karena memang Undang-Undangnya seluruh dana pensiun ini kan dikelola oleh masing-masing dana pensiun perusahaannya, yang akhirnya kontrol dan konsolidasinya ini saya takut di kemudian hari hari menjadi bom waktu,” tutur Erick.

Sementara itu, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan diminta tengah melakukan penelusuran terhadap dapen BUMN. Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, diamandemen sedang melihat potensi kerugian investasi seiring dengan laporan para nasabah terutama untuk BUMN yang mencatatkan rasio kekayaan di bawah 100%.

“Kita sekarang petakan berapa yang underfunded dan programnya seperti apa sambil kita melihat kalo ada kerugian-kerugian investasi,” kata Tiko

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Erick Thohir: Baru Selesai Jiwasraya & Asabri, Eh… Ada Lagi


(RCI/dhf)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments