Friday, November 22, 2024
HomeNationalAlibaba Bertahan, Analis: Katalis Positif Kerek Saham GOTO

Alibaba Bertahan, Analis: Katalis Positif Kerek Saham GOTO






Jakarta, CNBC Indonesia – Kepastian Alibaba, perusahaan teknologi dan perdagangan elektronik global yang akan terus menjadi investor jangka panjang PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai akan terus menjadi katalis positif bagi saham emiten teknologi induk Gojek dan Gopay tersebut.

Kejelasan posisi Alibaba pelaku pasar modal akan menjadi angin segar untuk mengentaskan opini bahwa investor-investor kakap GOTO akan keluar, sentimen yang sebelumnya menjadi pemicu saham GOTO terjun bebas belakangan ini.

Dalam keterangan resmi GOTO, Selasa (17/9), perusahaan resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Alibaba, sekaligus menegaskan komitmen Alibaba akan menjadi investor jangka panjang GoTo.

Komitmen itu ditandai dengan strategi kemitraan di mana GoTo akan memanfaatkan teknologi Alibaba Cloud untuk mendukung keseluruhan ekosistem perusahaaan dalam 5 tahun ke depan. Alibaba Cloud akan menyediakan berbagai layanan terkait awantermasuk komputasi awanBahasa Indonesia: basis data berbasis awanjaringan, keamanan data dan analitik.

Penguatan strategi kemitraan ini juga mengukuhkan komitmen Alibaba sebagai investor jangka panjang GoTo dalam 5 tahun, dengan komitmen Alibaba untuk mempertahankan kepemilikan saham GoTo selama periode kemitraan tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 31 Agustus 2024, Alibaba Group memiliki 88.531.124.993 saham Seri A GoTo melalui entitas usahanya yakni Taobao China Holding Limited.

Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia menilai, Alibaba mempunyai posisi strategi mengingat mereka menjadi investor terbesar kedua GoTo secara institusi yakni sekitar 7,4%.

“Dengan komitmen Alibaba untuk tidak melepaskan sahamnya selama 5 tahun, ini akan mengeliminasi situasi menjorok harga saham GoTo yang terjadi selama beberapa bulan terakhir,” kata Sarkia Adelia, dihubungi CNBC Indonesia.

Dengan kepastian tersebut, maka harga saham GoTo ke depan diharapkan akan lebih merefleksikan fundamental dan kinerja perusahaan yang sebetulnya terus mengalami perbaikan dan penguatan setiap kuartal dalam beberapa tahun terakhir.

“Kepastian ini akan membuat pasar selera makan terhadap saham GoTo nantinya bisa fokus pada kinerja dan fundamental perusahaan yang menguat dari kuartal ke kuartal, tidak lagi bergantung pada persepsi soal bimbangnya investor GoTo,” katanya.

Sebelum kejelasan posisi Alibaba, kekhawatiran keluarnya investor yang ada termasuk Alibaba dan Softbank melalui SVF Subco memicu tekanan penjualan saham GOTO di pasar, termasuk dari investor ritel.

Tekanan itu terlihat dari saham GOTO yang sudah turun 23% dalam 6 bulan terakhir dengan aksi jual investor asing sebesar Rp 500 miliar dalam 6 bulan terakhir.

Akan tetapi sejak pekan lalu, saham GOTO mulai bangkit dengan menguat 15% di level Rp 61/saham, mengakhiri gerakan panjang posisi saham di bawah Rp 55/saham. Bahkan selama sepekan lalu, dari sisi volume perdagangan, saham GOTO masuk urutan pertama dengan volume sebanyak 42,94 miliar saham atau 35% dari total saham yang diperdagangkan di Bursa.

Dari sisi nilai, saham GOTO masuk urutan ke-6 besar dengan nilai perdagangan Rp 2,36 triliun selama sepekan, atau 3% dari nilai transaksi sepekan di Bursa.

Pada penutupan perdagangan Selasa ini (17/9), saham GOTO ditutup di level Rp 65/saham, menguat 7%, dengan nilai transaksi Rp 477,21 miliar. Per Selasa ini, sepekan saham GOTO melejit 23%.

Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo mengatakan kolaborasi dengan Alibaba ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur teknologi GoTo, namun juga akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan solusi dan layanan terdepan kepada jutaan pengguna dan pelaku bisnis di Indonesia.

“Kemitraan ini menjadi titik pencapaian penting dalam upaya kami menghadirkan ekonomi digital Indonesia yang tangguh dan inklusif. Langkah ini juga memperkuat komitmen GoTo untuk menghadirkan kemitraan yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang, serta memberikan nilai bagi pemegang saham,” kata Patrick, dalam siaran pers, Selasa (17/9/2024).

Sementara itu, Wakil Presiden Alibaba Group dan Presiden Alibaba Cloud Intelligence International, Selina Yuan mengatakan, sebagai penyedia layanan awan Terkemuka di Indonesia selama lebih dari 7 tahun, perusahaan sangat antusias bekerja sama dengan GoTo dalam transformasi digitalnya mendorong inovasi di Indonesia.

“Strategi kemitraan ini menggabungkan kemampuan komputasi awan dan kecerdasan buatan kelas dunia dari Alibaba Cloud dengan ekosistem luas GoTo. Kami berharap dapat memberdayakan berbagai bisnis di Indonesia dan mendorong inovasi untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang,” terangnya.

Kemitraan ini akan menjadi salah satu strategi kemitraan Alibaba Cloud yang paling signifikan di Asia Tenggara. Layanan awan GoTo akan bermigrasi ke sistem Alibaba Cloud mulai Oktober. Perubahan ini akan mengarahkan kegiatan operasional, meningkatkan efisiensi layanan dan menekan biaya operasional GoTo.

(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada PPN 12% Hingga Cukai Pemanis, Bisnis Jajanan Masih Renyah?




Artikel Selanjutnya

Catat Rugi Bersih Terendah, GoTo Cetak Rekor Baru pada Q1-2024





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments