Jakarta (ANTARA) – Lembaga filantropi Assalam fil Alamin (ASFA Foundation) menyampaikan dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina dalam pertemuannya dengan kelompok aktivis Palestina, Fatah, pada Selasa (30/7).
Berdasarkan rilis pers di Jakarta, Selasa, disebutkan bahwa pertemuan tersebut dilakukan antara Ketua Yayasan ASFA Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo dengan kelompok Fatah yang diwakili oleh Syeikh Thaher.
Dalam kesempatan itu, Syafruddin menyampaikan tentang situasi yang terjadi di Palestina.
“Keprihatinan kita kepada negara Palestina yang diserang, terjadi peperangan, baik di Jalur Gaza maupun sebagian di Tepi Barat,” kata Syafruddin seusai berdiskusi di Kantor ASFA Foundation, Jakarta Selatan, Selasa.
Syafruddin menyampaikan dukungan penuh terhadap persatuan kelompok di Palestina demi mewujudkan kemerdekaan di negara itu.
“Palestina bisa menjadi negara yang aman dan Palestina bisa merdeka dan diakui oleh bangsa-bangsa di dunia,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa salah satu bentuk dukungan dari ASFA Foundation adalah memberikan bantuan kepada para pengungsi di Palestina.
“Kami ASFA Foundation sudah mempunyai kerja sama dengan memberikan kontribusi walaupun nilai kecil, baik itu melalui Jalur Gaza maupun melalui pengungsi Palestina yang berada di jalur Yordania,” katanya lebih lanjut.
Sementara itu, Syeikh Thaher mengucapkan terima kasih atas dukungan dari mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia tersebut.
“Sahabat kami Syafruddin mengajak rakyat Indonesia, Pemerintah Indonesia, pimpinan Indonesia terus mendukung simpati kepada Palestina, dan khususnya yang terakhir adalah perang genosida terhadap saudara-saudari kita di Gaza,” kata Thaher.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat Indonesia kepada Palestina.
“Kami sangat berterima kasih atas kebaikan rakyat Indonesia, atas simpati dan dukungannya untuk Palestina. Semoga Tuhan mengirimkan solidaritas dan simpati antara Indonesia dan Palestina,” katanya lebih lanjut.
Selain itu, Thaher juga mengecam tindakan genosida yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina serta serangan di Masjid Al-Aqsa.
“Orang Israel, mereka tidak membuat perbedaan antara gereja, masjid, sekolah, dan universitas, yang menyebabkan genosida,” demikian katanya.
Baca juga: Badan PBB melaporkan wabah hepatitis di Gaza
Baca juga: Pakar menyebut ledakan di Dataran Tinggi Golan bukan dari roket Hizbullah
Pewarta: Katriana
Redaksi: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2024