Tuesday, October 22, 2024
HomeGaya HidupBagaimana memiliki teman dapat membantu memperpanjang umur seseorang | - Times of...

Bagaimana memiliki teman dapat membantu memperpanjang umur seseorang | – Times of India


Salah satu pelajaran pertama yang dipelajari seseorang dalam hidup adalah: “Sahabat itu abadi”. Ajaran ini menekankan peran sahabat dalam hidup kita.
Kita belajar tentang persahabatan atau persahabatan dari keluarga kita. Orang tua kita menjadi teman pertama kita. Kemudian ketika kita melangkah keluar untuk menghadapi dunia, kita menjalin persahabatan di luar rumah. Sepanjang hidup kita menjalin banyak sahabat – sebagian tetap bersama, sebagian tidak, dengan sebagian kita memiliki kenangan indah, dengan sebagian yang lain tidak – namun, setiap sahabat memberi kita sesuatu untuk diingat.

Sahabat bagaikan jangkar di lautan kehidupan, yang memberikan kestabilan, kenyamanan, dan kegembiraan.

Mereka menawarkan persahabatan yang melampaui ikatan keluarga, menciptakan ruang di mana kita bisa menjadi diri sendiri tanpa dihakimi. Sahabat berbagi tawa, menciptakan kenangan abadi, dan menawarkan dukungan selama masa-masa sulit. Memiliki sahabat berarti memiliki seseorang untuk bersandar, untuk mencurahkan isi hati, dan untuk merayakan kemenangan besar dan kecil. Mereka mengajarkan kita empati, kebaikan, dan nilai mendengarkan. Sahabat yang baik memahami kita dengan cara yang mungkin tidak dipahami orang lain, menawarkan ikatan unik yang memperkaya hidup kita.

“Jika kita ingin hidup panjang dan sehat, kita harus mulai memprioritaskan orang-orang di sekitar kita”

Dalam buku terbarunya ‘The Laws of Connection’, penulis dan jurnalis BBC David Robson mengeksplorasi bukti kuat yang menunjukkan bahwa individu dengan jaringan sosial yang kuat cenderung menikmati kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang merasa terisolasi. Dalam bukunya, Robson menyelidiki model kesehatan “biopsikososial”. Penelitiannya mengungkapkan bahwa persahabatan memainkan peran penting dalam memengaruhi berbagai aspek kesejahteraan kita, mulai dari meningkatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh hingga memengaruhi kemungkinan kita untuk bertahan hidup dari penyakit jantung.

teman (2)

Robson berbicara tentang Lester Breslow yang mempelajari kebiasaan dan perilaku yang mengarah pada umur panjangSetelah mengamati 7.000 peserta, Breslow menemukan bahwa kunci kesehatan yang baik adalah: tidak merokok; minum secukupnya; tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam; berolahraga; menghindari camilan; menjaga berat badan dalam batas sedang; sarapan. Ketujuh bahan ini dikenal sebagai Alameda 7, yang dinamai berdasarkan daerah asal Alameda County tempat para peserta berasal. Bertahun-tahun kemudian, dua rekan Breslow – Lisa Berkman dan S Leonard Syme menemukan faktor kedelapan, yaitu hubungan sosial.

Koneksi sosial vs kesepian: inisiatif WHO

Dampak kesepian terhadap kesehatan fisik dan mental individu semakin besar sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Komisi Hubungan Sosial baru pada tahun 2023. “Tingginya angka isolasi sosial dan kesepian di seluruh dunia berdampak serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Orang-orang yang tidak memiliki cukup hubungan sosial yang kuat berisiko lebih tinggi terkena stroke, kecemasan, demensia, depresi, bunuh diri, dan banyak lagi,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dorong hubungan sosial di antara populasi muda

Kesepian adalah pengalaman manusia yang universal yang dapat memengaruhi individu dari segala usia, termasuk kaum muda. Meskipun ada persepsi bahwa kaum muda secara alami dikelilingi oleh teman sebaya dan kegiatan sosial, banyak individu muda dapat merasa terisolasi dan terputus hubungan. Isolasi sosial di kalangan kaum muda dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk transisi seperti pindah ke tempat baru, pindah sekolah, atau mengalami perubahan dalam persahabatan.

teman (1)

Di era digital saat ini, di mana media sosial sering kali menggambarkan versi interaksi sosial yang ideal, kaum muda mungkin berjuang melawan perasaan kesepian yang diperburuk oleh perbandingan dan tekanan untuk menyesuaikan diri.
Selain itu, tekanan akademis, dinamika keluarga, dan rasa tidak aman pribadi dapat semakin berkontribusi terhadap perasaan terisolasi di kalangan remaja. Penting untuk menyadari bahwa kesepian tidak memandang usia atau keadaan; kesepian dapat memengaruhi siapa saja, di mana saja.

Makanan penajam otak yang bisa dikonsumsi setiap hari





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments