Bagi anak-anak penderita asma, musim dingin bisa menjadi saat yang menyenangkan sekaligus menakutkan. Musim perayaan menghadirkan pertarungan bola salju, malam yang nyaman di dekat api unggun, dan keajaiban liburan. Namun hal ini juga membawa suhu yang lebih dingin, udara yang lebih kering, dan risiko kambuhnya asma yang lebih tinggi. Suhu rendah dan udara kering yang menjadi ciri khas musim dingin dapat memicu gangguan pernapasan, sehingga memperburuk gejala asma pada individu muda yang rentan.
Udara dingin telah diidentifikasi sebagai pemicu asma yang umum, menyebabkan saluran udara menyempit dan membuat pernapasan menjadi lebih sulit. Selain itu, sistem pemanas dalam ruangan, meskipun penting untuk kehangatan, sering kali menyebabkan udara lebih kering, sehingga semakin mengiritasi saluran udara sensitif.
Dr Nikhil Modi, Konsultan Senior, Pengobatan Pernafasan dan Perawatan Kritis, Rumah Sakit Indraprastha Apollo menjelaskan bagaimana musim dingin dapat berdampak negatif terhadap asma pada anak-anak.
Baca juga: Kesehatan Jantung: 7 Teknik Penghilang Stres Agar Jantung Sehat
Musuh yang Dingin:
· Kram Udara Dingin: Bayangkan menghirup udara sedingin es dalam-dalam. Tidak menyenangkan, bukan? Begitulah rasanya udara dingin bagi anak penderita asma. Hal ini dapat mempersempit saluran udara mereka, sehingga membuat mereka lebih sulit bernapas. Mengenakan syal sebelum keluar rumah dan menggunakan pelembab udara di dalam ruangan dapat membantu menjaga suasana tetap hangat dan lembap.
· pusaran virus: Musim dingin adalah waktu yang tepat bagi virus pernapasan, dan tamu-tamu tak diundang ini suka mengganggu saluran pernapasan yang sensitif. Sering mencuci tangan, memakai masker di tempat ramai, dan selalu mengikuti perkembangan vaksinasi dapat membantu membangun pertahanan terhadap ancaman mikroskopis ini.
· Penyergapan Alergi: Pemanasan dalam ruangan dapat menjadi surga bagi tungau debu dan spora jamur, pemicu asma lainnya. Menyedot debu secara teratur, mencuci seprai dan tirai dengan air panas, dan mengontrol kelembapan dalam ruangan dapat membantu mencegah penyakit mikroskopis ini.
· Eksaserbasi Latihan: Tetap aktif sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, bahkan untuk anak-anak penderita asma. Namun, udara dingin bisa memicu gejala saat berolahraga di luar ruangan. Kuncinya adalah menemukan “zona Goldilocks”: pilih waktu yang lebih hangat, gabungkan dalam beberapa lapisan, dan pilih aktivitas di dalam ruangan saat cuaca sangat dingin.
Tetap Terdepan dalam Mengi:
· Komunikasi adalah Kuncinya: Bicarakan dengan dokter anak Anda tentang menyesuaikan rencana pengelolaan asma anak Anda untuk musim dingin. Waspadai tanda-tanda peringatan dini kambuhnya penyakit, seperti batuk, mengi, dan sesak napas.
· Lakukan Pemanasan dengan Bijaksana: Mandi uap atau kompres hangat pada dada dapat membantu mengencerkan lendir dan mempersiapkan saluran napas terhadap udara dingin.
· Pahlawan Hidrasi: Dorong anak Anda untuk tetap terhidrasi, terutama di udara musim dingin yang kering. Ini membantu mengencerkan lendir dan menjaga saluran udara tetap bersih.
Dengan sedikit persiapan dan tindakan proaktif, musim dingin dapat menjadi waktu yang menyenangkan dan berpetualang bagi anak-anak penderita asma. Ingat, dengan memahami tantangan dan mengambil langkah untuk memitigasinya, Anda dapat membantu anak Anda bernapas lega dan menikmati keajaiban musim ini.
Pertimbangkan untuk membeli pelembab kabut hangat untuk kamar tidur anak Anda. Hal ini dapat menambah kelembapan pada udara dan membantu mencegah gejolak yang disebabkan oleh udara kering.