TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selalu menjadi komoditas politik menjelang pemilihan umum. Oleh karena itu, ia melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Saya sampaikan kepada Presiden (Jokowi), UMKM ini hidup ketika ada Pilkada, Pileg, Pilpres karena mereka selalu dijadikan komoditas politik. Saya tidak ingin itu terjadi terus menerus,” ujarnya dalam acara pemberian nomor induk sinematografer yang disaksikan secara virtual pada Kamis, 9 Agustus 2023.
KUR UMKM tidak menggunakan jaminan
Selain menjadi komoditas politik, Bahlil mengeluhkan soal jaminan yang diminta perbankan kepada UMKM yang mengajukan pinjaman. Lebih lanjut, ia menyatakan kepada pihak perbankan untuk tidak meminta jaminan atau jaminan kepada UMKM yang ingin melakukan pinjamanan, khususnya yang berasal dari himpunan bank negara atau Himbara.
“Ini enggak boleh, kasih tahu Pak Erick Thohir (Menteri BUMN). Apalagi bank Himbara nggak boleh,” kata dia.
UMKM sebagai tulang punggung ekonomi perlu dilindungi
Sebab, katanya, Jokowi telah menaikkan bahwa kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 50-100 juta bagi UMKM tidak perlu menggunakan jaminan. Terlebih dahulu, ia menggarisbawahi UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Sehingga perlu dilindungi dan dimudahkan aksesnya dalam mendapatkan modal pinjaman.
“Rumah saja masih kos kosan. Pendapatan belum tentu ada tiap hari, bagaimana punya jaminan,” ucapnya.