Bajaj Finance mengatakan pihak berwenang telah menduga bahwa jumlah tetap bunga dimuka yang dikumpulkan dari pelanggan dalam bisnis B2B harus dianggap sebagai biaya/biaya layanan dan karenanya dikenakan GST.
Jumlah GST yang diminta melalui SCN yang disebutkan di atas adalah Rs 342 crore (tidak termasuk bunga dan denda) untuk periode Juli 2017 hingga Maret 2024, kata Bajaj Finance.
Bajaj Finance pada hari Senin mengatakan telah menerima surat pernyataan untuk tuntutan GST sebesar Rs 342 crore. Dalam pengajuan ke BSE, Bajaj Finance mengatakan dalam surat pernyataan (SCN) dari Direktur Jenderal Intelijen GST (DGGI), Unit Zonasi Kochi, pihak berwenang telah menduga bahwa jumlah tetap bunga di muka yang dikumpulkan dari pelanggan dalam bisnis B2B harus dianggap sebagai biaya/biaya layanan dan karenanya dikenakan GST.
“Jumlah GST yang diminta melalui SCN yang disebutkan di atas adalah Rs 342 crore (tidak termasuk bunga dan denda) untuk periode Juli 2017 hingga Maret 2024,” katanya.
DGGI juga telah mengusulkan denda dan bunga yang sama besarnya hingga tanggal pembayaran pajak tersebut. Perusahaan sedang dalam proses mengajukan tanggapan terhadap SCN untuk mendukung pendiriannya.
Saham Bajaj Finance ditutup pada Rs 6610,30, turun 0,13 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di BSE.
(Cerita ini belum diedit oleh staf News18 dan diterbitkan dari umpan kantor berita sindikasi – PTI)