Friday, September 20, 2024
HomeBisnisBank Sentral Pakistan memangkas suku bunga acuan sebesar 200 BPS di tengah...

Bank Sentral Pakistan memangkas suku bunga acuan sebesar 200 BPS di tengah menurunnya inflasi | The Express Tribune


Bank Negara Pakistan (SBP) memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 200 basis poin menjadi 17,5% pada hari Kamis, karena inflasi umum dan inti mengalami penurunan yang lebih tajam dari perkiraan selama dua bulan terakhir.

Pemangkasan suku bunga akan berlaku efektif mulai 13 September 2024.

Komite Kebijakan Moneter (MPC) SBP menghubungkan keputusan ini dengan turunnya harga minyak dan pangan global serta tertundanya antisipasi kenaikan harga energi yang diatur.

Namun, bank sentral memperingatkan potensi risiko yang terkait dengan volatilitas ekonomi global dan penyesuaian energi domestik, serta mendesak pendekatan yang hati-hati terhadap kebijakan moneter di masa mendatang.

Inflasi turun menjadi 9,6% tahun-ke-tahun pada bulan Agustus, turun dari 12,6% pada bulan Juni.

Inflasi inti juga turun menjadi 11,9%, mencerminkan membaiknya pasokan komoditas pangan dan berkurangnya permintaan domestik.

MPC memperkirakan inflasi akan terus mengalami tren penurunan tetapi mencatat bahwa risiko tetap ada, terutama terkait dengan waktu dan skala penyesuaian tarif energi dan pergerakan harga komoditas global.

Cadangan devisa SBP mencapai $9,5 miliar pada tanggal 6 September, meskipun arus masuk lemah dan pembayaran utang berlanjut.

Arus masuk remitansi dan peningkatan ekspor membantu menjaga defisit transaksi berjalan tetap terkendali pada $0,2 miliar pada Juli 2024.

Sementara sektor industri dan jasa diharapkan mendapat manfaat dari pelonggaran kebijakan ini, sektor pertanian menghadapi tantangan karena perkiraan akan adanya kekurangan produksi kapas.

Meskipun demikian, SBP mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan PDB antara 2,5% dan 3,5% untuk Tahun Anggaran 2025.

Bank sentral juga melaporkan bahwa pengumpulan pajak pada bulan Juli dan Agustus 2024 tidak mencapai target Dewan Pendapatan Federal (FBR), sehingga menambah tekanan pada langkah-langkah kebijakan fiskal untuk memenuhi target pendapatan untuk sisa tahun ini.

Hal ini akan penting untuk menjaga stabilitas makroekonomi, SBP mencatat.

MPC menegaskan kembali bahwa sikap hati-hati terhadap kebijakan moneter tetap diperlukan untuk mengendalikan inflasi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dalam jangka menengah.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments