Thursday, March 28, 2024
HomeHiburanBeda promotor festival musik "abal-abal" versus asli

Beda promotor festival musik “abal-abal” versus asli



Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Nada Promotama Emil Mahyudin mengatakan perbedaan antara promotor festival atau konser musik abal-abal atau palsu dan salah satunya saat menyikapi kemungkinan acara semisal konser musik yang dia gelar akan mendatangkan kerugian.

“Ketika peristiwa kemungkinan rugi, kalau dia promotor bener dia akan tetap laksanakan peristiwa-dia sebagai tanggung jawab dia terhadap penontonnya,” kata dia di Jakarta, Kamis.

Menurut Emil, keputusan tetap melanjutkan acara walau harus merugi ini umumnya akan mereka anggap sebagai investasi untuk menyelenggarakan acara di masa mendatang.

Baca juga: Sandiaga Uno dukung konser musik dangdut, upaya bangkitkan ekonomi

Sementara itu, promotor festival musik abal-abal akan menghentikan acara dengan berbagai macam alasan agar tak menanggung kerugian semakin besar.

“Artinya butuh promotor yang punya gairah. Jadi kalau sudah punya gairah, sering urus pentas seni, acara orang, mungkin bisa jadi bakat promotor, di luar kapital, sistem arus kas dan sistem pendukung seperti sponsor dan lainnya,” tutur Emil.

Dia mengatakan, beban dan tanggung jawab menggelar sebuah festival musik berat dan besar. Emil mencatat, tahun 2022 bisa menjadi contoh pengalaman buruk yang cukup mencoreng industri konser musik di Indonesia. Saat itu, banyak promotor yang tidak bertanggung jawab memberikan imbas atau efek negatif pada acara-acara serupa lainnya.

“Festival-festival yang bagus, bisa dipercaya, banyak penjualan tiketnya yang akhirnya tertahan karena peristiwa kasus-kasus lain yang tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata Emil.

Di sisi lain, promotor festival musik yang sesungguhnya umumnya harus siap mental, salah satunya saat mendapat hujatan dari penonton. Menurutnya, penonton masa kini umumnya merasa paling tahu cara menyelenggarakan festival mulai dari jajaran penampil, acara lokasi hingga susunan acara.

“Saat kami tidak melakukan yang mereka minta itu, dianggap kami promotor abal-abal, padahal kalkulasi promotor itu banyak sekali, belum perizinan dan lainnya,” kata Emil.

Baca juga: Penikmat konser musik di Indonesia tahun ini bakal lebih akurat

Baca juga: Pencabutan PPKM bawa angin segar bagi bisnis pertunjukan

Baca juga: Konser musik Coachella akan ditayangkan secara langsung di YouTube

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments