Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Kongres&Konvensi Indonesia (DPP INCCA) Iqbal Alan Abdullah mengungkapkan bahwa stabilitas politik berpengaruh terhadap belanja Pertemuan, Insentif, Konferensi, Pameran (MICE) pada tahun 2024 yang diperkirakan bisa naik 12-17 persen.
“Perhelatan pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan kini pemilihan kepala daerah yang berjalan lancar menambah kepercayaan pelaku MICE untuk melakukan berbagai kegiatan di tahun 2024,” kata Iqbal saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Pada tahun 2023, menurut dia, nilai belanja MICE secara nasional mencapai Rp45 triliun (setara 3 miliar dolar AS). Sedangkan pada tahun 2024 ini diprediksi bisa mencapai Rp52-54 triliun (setara 3,2-3,4 miliar dolar AS).
Sedangkan pada tahun 2022, sektor MICE di Indonesia mencatatkan peningkatan sebesar 14 persen dengan nilai 2,23 miliar dolar AS dibandingkan dengan tahun 2021 yang bernilai 1,95 miliar dolar AS. Tahun 2021, bisnis MICE tumbuh sekitar 20 persen setelah sebelumnya diterpa pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
Baca juga: Bisnis MICE diprediksi naik hingga 45 persen
Pada tahun 2021, pemerintah mendorong diadakannya pertemuan internasional sehingga bisnis MICE kembali bangkit dibandingkan dengan tahun 2020. Pertumbuhan terus terjadi hingga tahun 2023.
“Bahkan akan terus bertumbuh pada masa mendatang,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, selain didorong oleh kegiatan-kegiatan pemerintah, bisnis MICE di Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas organisasi-organisasi profesi internasional.
Misalnya, organisasi profesi kedokteran yang memiliki banyak spesialis mulai dari dokter jantung, THT hingga bedah. “Organisasi profesi internasional secara rutin melakukan pertemuan dan berpindah dari satu negara ke negara lain,” tutur Iqbal.
Sebagai perusahaan yang telah 35 tahun berkecimpung di bisnis MICE, tentu saja optimistis pasar Indonesia masih sangat besar.
Baca juga: Kadin: Industri MICE di Jakarta anjlok 95 persen
Kami melihat pasar MICE yang masih belum digarap secara maksimal. Oleh karena itu, potensinya masih besar,” kata komisaris PT Royalindo Expoduta tersebut yang juga pernah menjabat Ketua Umum DPP Dewan Pariwisata Indonesia (Depari).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa MICE memiliki kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian masyarakat, karena turis MICE ditengarai mempunyai “spending” 3-4 kali lebih besar dari turis untuk berlibur (santai).
Lalu, memiliki masa tinggal lebih lama dan kegiatan MICE berskala internasional menjadi ajang promosi yang efektif bagi Indonesia di kancah global.
Sedangkan lima provinsi teratas bisnis MICE tertinggi masih ditempati Jakarta, kemudian Bali, Bandung (Jawa Barat), Makassar (Sulawesi Selatan) dan Batam (Kepulauan Riau).
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Hak Cipta © ANTARA 2024