Saturday, October 19, 2024
HomeNationalBertemu Petinggi Demokrat, Airlangga: Harus Bersama Bangun Bangsa |Republika Online

Bertemu Petinggi Demokrat, Airlangga: Harus Bersama Bangun Bangsa |Republika Online


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan antara petinggi Golkar dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama jajarannya menghasilkan sejumlah poin strategis. Salah satunya adalah tentang kolaborasi membangun bangsa setiap saat.


Kolaborasi harus strategis, berlandaskan pada nilai dan ideologi kebangsaan. Kemudian memiliki pandangan yang sama serta optimis bangsa ini akan maju dan unggul.


Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan pemilihan umum pada tahun 2024 harus berdasarkan pada kerja dalam kebersamaan. Meski perbedaan pilihan adalah keniscayaan, tapi kolaborasi untuk sama-sama mengaktualisasikan nilai dan pembangunan bangsa, harus dengan kebersamaan.


“Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, setelah itu kita kembali bersama bangun bangsa,” ujar Airlangga saat jumpa pers usai pertemuan dengan Partai Demokrat pada Sabtu (29/4).


Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai politik. Termasuk dengan partai Demokrat yang memposisikan diri sebagai oposisi Pemerintah.


Seperti diketahui, Partai Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan partai mitra koalisi pemerintah yakni partai PAN dan PPP. Sementara partai Demokrat dengan Koalisi Perubahan yang berisikan Partai Nasdem dan PKS.


“Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai dalam suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang tapi politik dengan bahagia,” tulisnya.


Politik kebahagiaan dalam pesta politik bagi Airlangga hanya bisa terjadi jika komunikasi antarparpol baik yang berasal dari perselisihan yang sama atau berbeda tetap intens.


Airlangga menyakini Indonesia adalah negara besar yang tidak mungkin seluruh masalah dapat diselesaikan oleh satu partai politik.


“Satu parpol tidak bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini. Kita harus bersama-sama,” tegasnya.


Partai Golkar dan Partai Demokrat melarang bahwa pemilu itu bukan pemenang melepasnya (pemenang kuasai semua) seperti yang berlaku di Amerika Serikat.


Airlangga menyakini demokrasi Pancasila yang berlaku di Indonesia adalah siapapun pemenangnya maka pembangunan dilakukan bersama-sama.


“Sama seperti pertandingan olahraga voli misalnya, Jadi sudah ada yang juara pembentukan tim nasional bukan dari juara itu sendiri, harus dibentuk semua tim,” tulisnya.


Airlangga sangat tegang, pemilu 2024 memiliki nuansa pesta politik penuh dengan kebahagiaan. Bukan yang membelah bangsa ini menjadi dua dengan identitas politik.


Politik Identitas akan meninggalkan luka lama yang tidak mudah sembuh dalam waktu yang singkat.


“Paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scream, ada luka yang dalam, demikian juga politik, ada scar, luka yang dalam dan tidak dalam waktu dekat dia sembuh, tulisnya.


Airlangga mengajak seluruh elemen masyarakat meninggalkan politik identitas, meski berbeda posisi dalam memandang pemerintah.


Menurut Airlangga setiap elemen termasuk partai politik yang ada di pemerintahan maupun di luar memiliki fokus yang sama yakni tantangan kesejateraan dan kemajuan rakyat pasca bonus demografi yang diprediksi berakhir tahun 2038.


“Tinggalkan politik identitas, kita tidak harus dalam posisi sama tapi yang paling sulit adalah dalam posisi berbeda, kita bertujuan sama untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia pascabonus demografi,” ujarnya.

sumber : Antara

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments