Friday, November 22, 2024
HomeInternationalBNPB gelar latihan penanggulangan bencana ASEAN di Bantul, DIY

BNPB gelar latihan penanggulangan bencana ASEAN di Bantul, DIY



“Pengalaman kejadian tersebut, Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan tentu saja memiliki kearifan lokal dalam menghadapi bencana yang perlu kita kenalkan pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara,”

Yogyakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana memilih Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lokasi pelatihan penanggulangan bencana regional atau ASEAN Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) pada 1-4 Agustus 2023 karena memiliki risiko tinggi terhadap ancaman gempa bumi.

“Pada tahun 2023, DIY dipilih sebagai lokasi pelaksanaan ARDEX, hal ini dikarenakan wilayah Yogyakarta memiliki tingkat risiko tinggi terhadap ancaman gempa bumi,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam pembukaan ARDEX 2023 di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, pengalaman nyata pada tahun 2006 saat gempa bumi dengan magnitudo 6,5 yang didirikan di Kabupaten Bantul memakan korban tewas mencapai 5.578 jiwa dan menjadi salah satu yang tidak mungkin dalam sejarah gempa di Indonesia.

“Pengalaman kejadian tersebut, Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan tentu saja memiliki kearifan lokal dalam menghadapi bencana yang perlu kita kenalkan pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara,” katanya.

Oleh karena itu, kata Kepala BNPB, sejalan dengan agenda Bali untuk resiliensi yang merupakan hasil dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 tahun 2022, Indonesia sebagai tuan rumah ARDEX 2023, mengajak negara negara Asia Tenggara melakukan pengarusutamaan pengurangan risiko bencana berbasis pembangunan berkelanjutan.

“Dalam hal ini, ARDEX merupakan salah satu langkah dalam upaya pengelolaan mitigasi risiko bencana dengan melibatkan lintas sektor, lintas sistem, lintas skala dan batas melalui latihan simulasi kedaruratan dalam penanggulangan bencana,” katanya.

Dia mengatakan, bencana akibat faktor alam maupun akibat faktor manusia merupakan salah satu ancaman nir-militer pada generasi perang era ke lima saat ini. Oleh karena itu, inovasi teknologi kebencanaan dalam menghadapi ancaman bencana merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan bersama.

“Akan tetapi aplikasi teknologi harus berjalan seiring dengan pemahaman terhadap kearifan dan budaya lokal sehingga penyisipan teknologi dalam keseharian masyarakat dapat benar-benar berdampak pada perubahan perilaku sadar bencana yang berkelanjutan,” katanya.

Oleh karena itu, melalui kegiatan ARDEX ini diharapkan Indonesia dan negara sahabat di kawasan Asia Tenggara dapat melakukan sharing dan transfer ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kebencanaan, dan budaya lokal dalam penanggulangan bencana.

“Selain itu, saya mengharapkan terjalinnya kerja sama sipil dan militer dalam penanggulangan bencana, guna membangun solidaritas antar negara ASEAN, menuju satu ASEAN satu tanggapan,” katanya.

Baca juga: BNPB lakukan persiapan akhir jelang gladi lapangan ARDEX 2023
Baca juga: BNPB gelar TTX secara nasional guna menanggapi ancaman gempa bumi di DIY

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Arie Novarina
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments