Jakarta, CNBC Indonesia – CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon bertanya tentang inflasi dan inovasi suku bunga meskipun ada tanda-tanda berkurangnya tekanan harga baru-baru ini. Hal ini dia ungkapkan pada Jumat (12/7/2024).
“Ada beberapa kemajuan dalam menurunkan inflasi, namun masih ada beberapa kekuatan inflasi yang menghadang kita yaitu defisit fiskal yang besar, kebutuhan infrastruktur, restrukturisasi perdagangan dan remiliterisasi dunia,” kata Dimon dalam pernyataan seperti yang dirilis CNBC International, Minggu (14/7/2024).
“Oleh karena itu, inflasi dan suku bunga mungkin tetap lebih tinggi dari perkiraan pasar,” paparnya.
Komentarnya muncul setelah data minggu ini menunjukkan tingkat inflasi bulanan turun pada Juni untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya.
Foto: AFP/TIMOTHY A. CLARY
(FILE) Dalam foto arsip yang diambil pada tanggal 15 Mei 2012, orang-orang berjalan melewati Gedung JP Morgan Chase di Park Avenue di New York. – Bank-bank besar AS melaporkan hasil kuartal keempat yang beragam pada hari Jumat karena para eksekutif menunjukkan kemungkinan meningkatnya “resesi ringan,” dengan inflasi dan kenaikan suku bunga yang menantang rumah tangga dan bisnis. Bank terbesar AS, JPMorgan Chase, menyisihkan $1,4 miliar dalam bentuk cadangan baru jika terjadi gagal bayar pinjaman, dengan mencatat bahwa skenario “utamanya” adalah “resesi ringan” dengan pengangguran yang agak lebih tinggi. (Foto oleh Timothy A. CLARY / AFP)
|
Indeks harga konsumen, yang merupakan ukuran umum dari biaya barang dan jasa di seluruh perekonomian AS, turun 0,1% pada bulan Juni dibandingkan bulan Mei. Ini menempatkan tingkat harga 12 bulan sebesar 3%, sekitar tingkat terendah dalam lebih dari tiga tahun.
Ketua Fed Jerome Powell awal pekan ini menyatakan kekhawatirannya bahwa mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi, dan mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga mungkin akan terjadi selama inflasi yang terus menunjukkan kemajuan.
Dimon bersama dengan banyak ekonom menyuarakan peringatan akan meningkatnya utang dan defisit AS.
Pemerintah federal sejauh ini telah menghabiskan US$ 855 miliar lebih banyak daripada yang dikumpulkan pada tahun fiskal 2024. Untuk tahun fiskal 2023, defisit belanja pemerintah mencapai US$ 1,7 triliun.
Artikel Selanjutnya
Tak Ada Transaksi Pelanggan, JPMorgan Menagih Rp5,44 Triliun
(apa)