Rony Gunawan, manajer baru timnas basket putra Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hal Perbasi mengumumkan perombakan di Badan Tim Nasional (BTN). BTN mengangkat Rony Gunawan sebagai manajer baru timnas elite putra menggantikan Jeremy Imanuel Santoso.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan Rony Gunawan. Perubahan di posisi manajer ini menjadi opsi yang kami dengan harapan untuk meningkatkan prestasi timnas ke depan,” kata Ketua BTN Perbasi Syailendra Bakrie dalam keterangannya, Kamis (4/1/2024).
Rony dipercaya menjadi manajer timnas baru karena tidak berafiliasi dengan tim manapun. Rony yang sebelumnya identik dengan Satria Muda sudah resmi mundur dari klubnya setelah bersedia menerima tugas baru ini. Penunjukan Rony diharapkan bisa memberikan nafas baru dalam semangat membangun kekuatan timnas elite putra.
“Tugas manajer baru sedang menyiapkan tim bersama pelatih untuk mengadakan beberapa event di tahun 2024. Ronny bersama BTN juga sudah mengoordinasikan tim terkait yang akan mempersiapkan turnamen pada tahun 2024,” ujar Eda.
Ajang terdekat adalah Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Ajang ini akan dibagi dalam tiga jendela dengan format home and away.
Indonesia tergabung di Grup A bersama Australia, Korea Selatan, dan Thailand. Pertarungan di fase ini dimulai pada Februari 2024. Kemudian jendela kedua akan digelar pada November 2024. Selanjutnya jendela ketiga dilaksanakan pada Februari 2025.
Total ada 24 tim yang bersaing di fase ini. Mereka dibagi menjadi enam grup dengan masing-masing grup diisi empat tim. Juara dan runner up grup lolos ke fase final. Kemudian enam tim peringkat ketiga akan memainkan kualifikasi turnamen lainnya untuk memperebutkan empat tempat terakhir.
Setelah Kualifikasi FIBA Asia 2024, timnas keranjang Indonesia akan bersiap untuk bertanding di SEA Games Thailand 2025. Ajang ini akan berlangsung pada 9-20 Desember 2025.
Terpisah, Rony mengaku sudah mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Bola Basket Satria Muda Pertamina. Ia merasa ini merupakan keputusan yang tepat.
“Sejak 2006 sampai hari ini saya menjadi bagian dari Satria Muda, dari aktif sebagai pemain hingga pensiun dan bertugas di manajemen. Tentu berpisah dengan Satria Muda merupakan keputusan yang besar dan tidak mudah bagi saya pribadi. Namun saya rasa ini adalah langkah yang tepat mengingat kepercayaan yang diberikan Perbasi untuk saya,” ujar Rony yang identik dengan nomor punggung 32 semasa bermain.
Meski tidak mudah, pria asal Kalimantan ini mengaku ingin menghindari konflik kepentingan dan tetap netral dalam menjalankan peran barunya sebagai manajer tim nasional Indonesia. “Saya tidak mau ada tumpang tindih kepentingan dan ingin menjalankan peran saya secara profesional. Sehingga saya memutuskan untuk mundur dari pos saya di Satria Muda saat ini,” kata Rony.