SYARIAH:
Para orang tua khawatir anak-anak mereka bisa melupakan bahasa Urdu dan terputus dari asal usul mereka saat tinggal di luar negeri. Mereka bahkan lebih khawatir jika mereka beralih ke fanatisme agama, mengingat maraknya Islamofobia saat ini. Penjual buku di Pameran Buku Sharjah berbicara dengan Tribun Ekspres.
“Ketika mereka datang kepada kami untuk membeli buku, mereka meminta buku yang tidak kontroversial baik itu buku agama, fiksi, atau bahkan sejarah,” kata Inamullah dan Azeem Ansari saat berbincang dengan Tribun Ekspres.
Azeem Ansari adalah direktur Dunia Buku Urdu, sebuah perusahaan yang berbasis di UEA, yang bergerak di bidang buku-buku Urdu dan telah mendirikan kios di Pameran Buku Internasional Sharjah yang diadakan di Pusat Ekspo. Inamullah adalah seorang guru sekolah dan pecinta buku yang membantu Ansari dalam usahanya.
“Tahun ini responnya luar biasa. 70 persen pembeli kami adalah orang India dari Kerala, Utter Pradesh, dan daerah lain, sementara yang lain adalah orang Pakistan di luar negeri termasuk UEA dan Eropa,” kata Ansari, seraya menambahkan bahwa seluruh buku Allama Muhammad Iqbal terjual dalam tiga hari pertama pameran. .
“Masyarakat lebih tertarik pada sejarah dan fiksi,” tambahnya.
“Orang tua tertarik membeli buku yang tidak kontroversial agar anak bisa membacanya dengan tenang. Mereka khawatir bahwa buku apa pun yang menganut sikap moral atau ideologi tertentu dapat mengarahkan anak-anak ke arah fanatisme agama dan para ekspatriat tidak mampu membelinya,” kata Inamullah, seraya menambahkan bahwa bahkan di antara buku-buku fiksi dan sejarah, para orang tua tetap bersikeras untuk yang ditulis oleh penulis netral.
“Dibandingkan orang Pakistan, orang India lebih tertarik pada buku. Mereka menunjukkan minat yang besar terhadap fiksi Pakistan khususnya,” kata Ansari, seraya menambahkan bahwa seorang India membeli 48 buku dari kiosnya saja.
“Kecintaan terhadap kata-kata tertulis masih hidup. Dan kami sangat senang dengan peluang bisnis yang ditawarkan oleh pameran buku Sharjah. Kami adalah satu-satunya kios yang menjual fiksi Pakistan di seluruh pertunjukan,” pungkas Inamullah.
Ada yang perlu ditambahkan? Bagikan di komentar