Home National Celetuk Zulhas Pertemuan 7 Parpol Penolak Sistem Proporsional Tertutup Koalisi Baru bagi Golkar

Celetuk Zulhas Pertemuan 7 Parpol Penolak Sistem Proporsional Tertutup Koalisi Baru bagi Golkar

0
Celetuk Zulhas Pertemuan 7 Parpol Penolak Sistem Proporsional Tertutup Koalisi Baru bagi Golkar

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Sekitar delapan partai politik parlemen menyatakan sikap ihwal penolakannya terhadap usulan penggunaan sistem tertutup proporsional atau coblos gambar partai dalam Pemilihan Umum 2024. Dari delapan parpol, tujuh di antaranya bersua di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Ahad, 8 Januari 2023.

Sebelum menggelar rapat tertutup, para petinggi parpol tersebut mempersilakan awak media untuk mengambil foto bersama. Mereka berpose dengan saling bergandengan tangan.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan alias Zulhas melontarkan celetukan bahwa parpol-parpol itu menjadi perselisihan baru bagi Golkar. Sebab persamuhan 7 parpol ini memang diinisasi oleh partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.

“Hari ini ada konflik baru Golkar, konflik baru Golkar,” kata Zulhas mengiringi tawa petinggi parpol lainnya, Ahad, 8 Januari 2023.

Usai menggelar rapat tertutup, 8 parpol menghasilkan 5 poin kesepakatan bersama. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan hasil konsolidasi tersebut.

Pertama, kata Airlangga, mereka menolak sistem proporsional tertutup demi mewujudkan komitmen menjaga demokrasi Indonesia. Hakikat sistem proporsional merupakan kemunduran demokrasi.

Di sisi lain, Airlangga menyebut sistem proporsional terbuka merupakan perwujudan dari demokrasi yang berasaskan kedaulatan rakyat. “Di mana rakyat dalam menentukan calon anggota legislatif yang dicalonkan oleh partai politik. Kami tidak ingin demokrasi mundur,” kata Airlangga.

Minta KPU Netral

Poin kedua, kata Airlangga, 8 parpol bersepakat bahwa sistem proporsional terbuka sudah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi pada 2008. Putusan ini menyebutkan bahwa Pemilu digelar dengan sistem proporsional terbuka.

Dia menyebut proporsional terbuka juga sudah dijalankan dalam tiga pemilu sebelumnya. Adapun gugatan terhadap sistem proporsional terbuka ini disebut Airlangga bakal menimbulkan preseden buruk bagi hukum Indonesia.

Poin ketiga, Airlangga merasakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar tetap menjalankan pekerjaannya sebagai penyelenggara Pemilu. Dia berharap KPU menjaga netralitas dan independensinya sesuai undang-undang.

Poin keempat, kata dia, 8 parpol mengapresiasi pemerintah yang telah menganggarkan Pemilu 2024. “Juga kepada penyelenggara pemilu, terutama KPU, agar tetap menjalankan tahapan sesuai yang disepakati bersama,” kata dia.

Poin terakhir, Airlangga menyebut 8 parpol ini berkomitmen untuk menghadapi Pemilu 2024 dengan cara yang sehat dan damai. Ia menyatakan bahwa persamuhan 8 parpol ini akan digelar kembali untuk mengawal sikap penolakan terhadap usulan sistem proporsional tertutup.

“Ini bukan pertemuan pertama saja, namun tadi bersepakat bahwa pertemuan ini akan dilanjutkan secara berkala, untuk mengawal sikap partai politik ini,” katanya.

Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Umum beserta jajaran pengurus inti. Berdasarkan pantauan Tempo, sebanyak 7 petinggi parpol hadir memenuhi ruangan Nusantara Hotel Dharmawangsa. Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulha ), Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain itu, ada Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali dan Sekretaris Jenderal Johnny G. Plate, serta Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara. Dari 8 parpol, perwakilan Partai Gerindra absen karena sedang menjalankan tugas kepartaian.

Baca Juga: 8 Fraksi DPR Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, kecuali PDIP



[ad_2]

Source link

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here