Chile telah mengumumkan keadaan darurat saat negara tersebut memerangi kebakaran hutan yang meluas di pusat negara tersebut yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 10 orang.
“Semua pasukan dikerahkan untuk memerangi kebakaran hutan,” Presiden Gabriel Boric menulis di X ketika ia mengumumkan tindakan tersebut, dan menambahkan bahwa layanan darurat akan bertemu pada hari Sabtu untuk menilai situasi.
Kebakaran telah merusak ribuan hektar hutan sejak hari Jumat, menyelimuti kota-kota pesisir dengan kabut asap abu-abu yang tebal dan memaksa orang meninggalkan rumah mereka di wilayah tengah Vina del Mar dan Valparaiso.
Setidaknya 10 orang tewas, menurut perwakilan negara bagian Valparaiso.
“Kami mempunyai kecepatan angin hampir 40 atau 50 km [25-31 miles] per jam,” kata Leonardo Moder, direktur perusahaan kehutanan nasional Valparaiso.
“Angin ini kencang karena membawa dedaunan, dahan, atau potongan kayu yang menyala, dan masing-masing menciptakan api kecil baru yang akan berkembang menjadi lebih banyak api,” tambahnya.
Kebakaran ini disebabkan oleh gelombang panas musim panas dan kekeringan yang melanda bagian selatan Amerika Selatan yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino, seiring dengan peringatan para ilmuwan bahwa pemanasan planet telah meningkatkan risiko bencana alam seperti panas terik dan kebakaran.
Di kota Estrella dan Navidad, barat daya ibu kota, kebakaran telah menghanguskan hampir 30 rumah dan memaksa evakuasi di dekat resor selancar Pichilemu.
“Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” kata Yvonne Guzman, 63 tahun, kepada wartawan. Ketika api mulai membakar rumahnya di Quilpue, dia melarikan diri bersama ibunya yang sudah lanjut usia, namun mendapati diri mereka terjebak kemacetan selama berjam-jam.
“Sangat menyedihkan karena kami telah mengevakuasi rumah tetapi kami tidak dapat bergerak maju. Ada banyak orang yang mencoba keluar dan tidak bisa bergerak,” katanya.
