Seorang pegawai kebersihan atau cleaning service RSUD dr Soewandhie, Kota Surabaya, harus menghubungi Kepolisian. Ini karena pihak RSUD dr Soewandhie melaporkan pria berinisial ZA itu karena diduga mencuri limbah medis dari rumah sakit ke saluran pembuangan sembarangan.
Direktur Utama RSUD dr M Soewandhie Kota Surabaya, dr Billy Daniel Messakh membeberkan kronologi kejadian hilangnya limbah 83 tajam (safety box) laboratorium. Di mana kejadian ini bermula pada Senin, 14 Agustus 2023, pukul 13.15 WIB.
"Saat itu ada laporan dari pelaksana sanitasi saat membuang sampah domestik di TPS Tambak Rejo Surabaya. Di mana saat itu terdapat dua orang yang merekam kegiatan pembuangan sampah domestik," kata dr Billy saat konferensi pers di RSUD dr Soewandhie Surabaya, Kamis (31/8).
Pada saat yang sama, dr Billy menyebut, salah satu dari orang yang tidak dikenal itu memberitahukan jika ada limbah medis jarum suntik dalam safety box (sampah medis) di TPS Tambak Rejo. Sampah medis itu dikemas dalam kantong plastik hitam.
"Kemudian mereka (orang tidak dikenal) mengatakan bahwa ini (kemasan berisi safety box) adalah sampah RSUD dr M Soewandhie," ujar dr Billy.
Mendapat informasi temuan sampah medis di TPS Tambak Rejo, dr Billy menyatakan, bahwa petugas sanitasi juga melaporkan kejadian tersebut ke Kabag Umum dan Keuangan RSUD dr Soewandhie.
"Kabag Umum dan Keuangan kemudian diperintahkan agar membawa bukti safety box (sampah medis) yang ada di TPS Tambak Rejo ke rumah sakit untuk dijadikan barang bukti laporan ke Kepolisian," jelasnya.
Tak berhenti di situ, memikirkan juga melakukan penelusuran penyebab sampah medis bisa ada di TPS Tambak Rejo. Penelusuran dilakukan dengan memeriksa ke laboratorium CS apakah pada hari itu mengeluarkan safety box di Depo LB3 (Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun) area Lab.
"Ternyata safety box (sampah medis) dikumpulkan di Depo (Area Lab) sekitar pukul 09.00 WIB," ungkap dr Billy.
Kemudian pihak sanitasi melakukan pengecekan ke petugas di TPS LB3 area Lab RSUD dr Soewandhie. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah pada hari itu ada pengambilan safety box (sampah medis) laboratorium mulai pagi sampai siang hari. "Ternyata saat itu tidak ada pengambilan dan ini dibuktikan pada pencatatan register kosong," sebutnya.
Penelusuran tak berhenti di sana, dr Billy menerangkan, jika petugas sanitasi kemudian berkoordinasi dengan IT untuk melihat rekaman rekaman CCTV kegiatan di sekitar area terdekat dengan Depo LB3 Lab RSUD dr Soewandhie pada pukul 09.00-13.00 WIB.
"Hasil pantauan CCTV menunjukkan adanya kejanggalan pergerakan seorang petugas rumah sakit pada pukul 10.24 WIB. Petugas itu terlihat membawa kantong plastik hitam menuju tempat penyimpanan troli sampah," ungkapkan dia.
Dari rekaman CCTV juga terlihat, pada pukul 10.26 WIB, petugas rumah sakit itu membawa troli sampah berwarna hijau tanpa membawa kantong plastik hitam yang dibawa sebelumnya.
Dengan mengikuti jalur menuju ke pintu lobi, petugas itu terlihat dari CCTV belok kiri dan berputar ke kanan menuju halaman Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun setelah itu, pergerakan dari karyawan tersebut tidak lagi terpantau CCTV.
"Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 2023, RSUD dr M Soewandhie melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto Surabaya," katanya.
Ia menambahkan, sebelum kasus ini dilaporkan ke Kepolisian, ia telah memanggil pria berinisial ZA yang diduga mengambil limbah rumah sakit. Namun demikian, saat ditanya, pegawai cleaning service itu tidak mengakui perbuatannya.
"Kami sudah menghubungi yang bersangkutan untuk diberikan pelatihan. Kita tanyakan ke yang bersangkutan juga apa yang ada permasalahannya, namun dia tidak mau mengaku. Akhirnya kami melaporkan kasus ini ke Kepolisian," kesimpulan.