TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia disingkat BEMUIMelki Sedek Huang menerima putusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.
Lalu, BEM UI pun menantang calon presiden atau capres 2024 untuk debat politik di kampusnya.
Saat ini ada tiga calon capres 2024. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden atau calon calon presiden untuk hadir ke UI. Kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian,” kata Melki Sedek Huang pada Senin, 21 Agustus 2023.
Seperti diberitakan sebelumnya, Melki menyatakan sudah mendapatkan respon dari ketiga bacapres tersebut.
“Kemarin sudah direspons salah satunya Pak Anies. Kemarin juga kita sudah mendapatkan informasi sudah direspons oleh Pak Prabowo melalui jubirnya. Barusan jam 10.00 kita sudah mendapat kabar juga Ganjar sempat menyatakan siap, tapi mengatakan belum apa-apa kok debat begitu,” katanya saat dikonfirmasi , Selasa, 22 Agustus 2023.
Debat Diagendakan 14 September 2023
Kendati acara yang berlangsung di wilayah kampus, Melki menyatakan tidak berarti mereka sepakat kampus dijadikan tempat berkampanye. Dia menyatakan, mereka hanya memanfaatkan keputusan MK yang memperbolehkan kampanye di institusi pendidikan.
“Ada frasa yang diperbolehkan untuk mengundang tiap calon dengan tanpa atribut atau alat peraga, makanya agenda ini digagas,” kata dia.
Melki menyatakan akan mempersiapkan agenda debat ini dengan serius. Dia juga menyatakan kemungkinan besar perdebatan itu akan berlangsung pada pertengahan September 2023.
“Akan betul-betul kita laksanakan. Prakiraannya pertengahan bulan September,” kata dia.
Iklan
Melki bermaksud sudah merancang kajian apa yang selanjutnya setelah Jokowi. Di sana kata Melki berisikan poin-poin aspirasi mahasiswa UI terkait Indonesia pasca Presiden Jokowi.
Misalnya dalam aspek kesehatan, reformasi hukum, reformasi kepolisian, dan lain sebagainya, kata Melki. “Inilah yang kemudian akan kami perbincangkan kemudian dengan calon pemimpin itu nanti.”
Dia juga menyatakan tengah merancang agar debat ini nantinya dapat disaksikan banyak orang, tak hanya citivas akademika Universitas Indonesia.
“Sedang kita rancang tapi kita berusaha semaksimal mungkin agar acara ini bisa disaksikan jutaan mata se Indonesia, bagaimana tiap calon ini beradu gagasan,” kata dia. Belakangan beredar informasi debat politik tersebut diagendakan pada 14 September 2023 mendatang.
Semua Kandidat Mesti Siap
Terpisah, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo menjelaskan semua bakal capres 2024 harus berani ‘ditelanjangi’ kapasitas wawasan, wacana pemikiran, serta substansi intelektualitasnya. Menurut Rio, langkah ideal untuk capres ini dilengkapi kapasitas intelektual dan kepemimpinannya di hadapan kaum intelektual progresif yakni mahasiswa dan pengajar di lingkungan akademi kampus.
Rio juga menilai debat di kampus akan mengembalikan budaya dialektika intelektual yang sehat dan bagus sebagaimana kerap dilakukan para founding fathers Indonesia. Sehingga, kata Rio, terlihat intelektualitas dan komitmen akan mencapai berbagai isu struktural.
“Ini akan mengembalikan proses kandidasi ke arah awal berdirinya Republik ini, di mana percakapan intelektualitas menjadi tolok ukur rekrutmen kepemimpinan nasional. Dulu, hampir semua tokoh pendiri bangsa punya legitimasi intelektual, ideologi, dan bangunan dialektika yang kokoh,” ucapnya ihwal debat politik yang bakal digelar BEMUI itu.
DIMAS KUSWANTORO | MOHAMMAD HATTA | TIKA AYU | Depkes. KHORY ALFARIZI
Pilihan editor: Debat Politik 3 Capres, BEM UI: Bukan Ajang Cari Muka