Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Rabu menyetujui Fasilitas Dana Perpanjangan (EFF) senilai $7 miliar untuk Pakistan, yang diharapkan oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif akan menjadi yang terakhir bagi negara itu.
Pakistan dan IMF mencapai kesepakatan mengenai program pinjaman 37 bulan pada bulan Juli tahun ini.
Terobosan tersebut dicapai setelah mendapat konfirmasi pinjaman bilateral sebesar $12 miliar dari Arab Saudi, Tiongkok, dan UEA.
Menurut sumber dalam, Pakistan berutang $5 miliar kepada Arab Saudi dalam bentuk simpanan tunai. Perlu dicatat bahwa Pakistan juga menyimpan $4 miliar simpanan dari Tiongkok dan $3 miliar dari UEA.
Pakistan diharuskan untuk mendapatkan pembiayaan eksternal sebesar $2 miliar dari pemberi pinjaman bilateral dan komersial sebagai prasyarat untuk persetujuan dewan IMF.
Kemudian, pemberi pinjaman global itu mengidentifikasi kesenjangan pembiayaan eksternal sebesar $2 hingga $2,5 miliar dan konfirmasi diperoleh dari kerajaan dalam bentuk fasilitas minyak Saudi serta fasilitas ITFC sebesar $400 juta dari IsDB dan sisanya dari Standard Chartered Bank dan bank komersial berbasis di Timur Tengah lainnya, sebagaimana laporan The News.
Islamabad sangat bergantung pada program-program IMF selama bertahun-tahun, kadang-kadang hampir berada di ambang gagal bayar utang negara dan harus beralih ke negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi untuk menyediakan pembiayaan guna memenuhi target pembiayaan eksternal yang ditetapkan oleh IMF.
