Friday, November 15, 2024
HomeSehatanDifteri merenggut lebih dari 100 anak di Karachi - TV TERSEBUT

Difteri merenggut lebih dari 100 anak di Karachi – TV TERSEBUT



Lebih dari 100 anak di Karachi telah meninggal karena difteri tahun ini karena tidak tersedianya Anti-Toksin Difteri (DAT), meskipun penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi, ungkap seorang pejabat departemen kesehatan Sindh.

Jumlah kasus difteri dan kematian anak-anak akibat penyakit ini telah meningkat secara eksponensial di kota metropolitan.

Semua kasus difteri dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Menular Sindh (SIDH).

Menurut pejabat kesehatan provinsi, tahun lalu, 140 kasus diterima oleh SIDH dan 52 di antaranya tidak dapat hadir. Padahal, saat ini lebih dari 10 anak sedang dirawat di rumah sakit, tambah mereka.

Namun, setelah laporan ini dipublikasikan, Departemen Kesehatan Sindh kemudian mengklaim bahwa hanya 28 anak, bukan 100, yang kehilangan nyawa pada tahun 2024.

“Tahun ini, 166 kasus difteri telah dilaporkan di Sindh, dan 28 di antaranya meninggal,” katanya.

Sementara itu, para ahli penyakit menular mengatakan obat antitoksin yang digunakan untuk melawan penyakit tersebut tidak tersedia di Sindh, termasuk Karachi. Mereka mengatakan antitoksin senilai Rs0,25 juta digunakan untuk merawat satu anak.

“Satu-satunya obat untuk difteri adalah vaksinasi lengkap dan pengobatan dengan antitoksin,” kata para ahli.

Difteri adalah infeksi serius yang disebabkan oleh strain bakteri yang disebut ‘Corynebacterium diphtheria yang menghasilkan racun. Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, irama jantung, dan bahkan kematian. Anak-anak Pakistan diberikan vaksin, kombinasi dari lima vaksin yang melindungi dari lima penyakit utama: difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B dan Haemophilus influenza tipe b (DTP-hepB-Hib), tambah para ahli.

Khyber Pakhtunkhwa Direktur Program Perluasan Imunisasi (EPI) Dr Muhammad Arif Khan mengatakan tahun lalu bahwa difteri adalah penyakit yang mengancam jiwa dan vaksinasi tepat waktu adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit fatal dan wabahnya di masyarakat.

“Ini terutama menyerang tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi sistemik. Difteri diketahui terbentuknya selaput berwarna putih keabu-abuan di tenggorokan, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan.”

Sebuah penyakit yang telah diberantas di sebagian besar negara di dunia masih tetap ada di Pakistan dan hal ini bukanlah situasi yang patut ditiru oleh negara dan otoritas kesehatannya. Mengingat fakta bahwa difteri adalah infeksi bakteri yang mematikan, tidak boleh ada kompromi dalam vaksinasi terhadap semua anak.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments