Tuesday, April 16, 2024
HomeNationalEkonom Waspadai Krisis Utang AS Bisa Berdampak ke Industri Tekstil |Republika Online

Ekonom Waspadai Krisis Utang AS Bisa Berdampak ke Industri Tekstil |Republika Online


Pekerja memeriksa benang mesin di PT Trisula Textile Industries Tbk di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, potensi berlanjutnya krisis utang yang dialami Amerika Serikat (AS) saat ini, adalah melemahkannya atau melemahkan perekonomian AS itu sendiri. Namun, krisis tersebut juga dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung ke perekonomian negara-negara global termasuk di dalamnya Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, potensi berlanjutnya krisis utang yang dialami Amerika Serikat (AS) saat ini, adalah melemahkannya atau memperlambatnya perekonomian AS itu sendiri. Namun, krisis tersebut juga dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung ke perekonomian negara-negara global termasuk di dalamnya Indonesia.

“Dalam konteks dampak langsung beragam produk ekspor yang selama ini menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai tujuan utama ekspor akan melakukan penyesuaian atau kinerjanya akan memperlambat mengikuti pola perilaku perekonomian yang disebabkan oleh krisis utang tersebut,” ujarnya kepada RepublikaAhad (28/5/2023).

Ia mengatakan, ada beberapa produk dalam negeri yang menggantungkan pasar ekspor mereka ke AS, salah satunya produk industri tekstil dan produk turunannya. Menurut Yusuf, kabar melambatnya AS bukanlah kabar yang baik bagi industri tekstil dan turunannya di Indonesia. Industri tekstil juga sedang mengalami tekanan kinerja saat ini.

“Kinerjanya sebenarnya terus tertekan dalam beberapa tahun terakhir akibat masalah daya saing produk industri tekstil dan produk turunannya di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara dampaknya tidak langsung terutama bagi Indonesia lantaran krisis utang AS adalah menjalankannya negara mitra dagang utama AS yakni Cina. Hal ini tentunya juga kabar buruk bagi Indonesia yang juga merupakan mitra dagang dari Cina. Ketika terjadi pelaksanaan dari perekonomian Cina maka dampaknya kelebihan-nya bisa sampai ke Tanah Air.

“Misalnya, produk ekspor komoditas seperti batu bara dan juga nikel. Ada potensi kemudian harga dari kedua komoditas ini juga akan ikut melambat. Sehingga menurut saya ini yang kemudian bisa dibilang dampak ke sektor riil muara dari krisis utang AS jika terus berlanjut dan terjadi,” ujarnya.

Dampaknya nanti akan terlihat pada penurunan harga komoditas serta penurunan kinerja beberapa sektor yang tergantung pada komoditas tersebut. Dengan melihat analisis di atas maka hal yang kemudian perlu diantisipasi oleh Indonesia adalah jalur kelebihan dari kondisi yang dialami AS.

“Yang paling terasa adalah pelemahan ekonomi global dan tentu ini juga akan berdampak pada banyak negara sehingga potensi kinerja dagang antara Indonesia dengan banyak negara tentu ada sedikit banyak yang terpengaruh jika kondisi seperti itu terjadi secara berlarut-larut,” ungkap dia.






Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments