Kesuburan wanita merupakan topik yang sangat penting, terutama karena semakin banyak wanita yang menunda kehamilan hingga usia lanjut. Meskipun usia hanyalah angka dalam banyak aspek, usia memegang peranan penting dalam menentukan potensi reproduksi wanita. Jam biologis memengaruhi kesehatan organ reproduksi dan kemampuan keseluruhan untuk hamil secara alami. Dr. Poonam Agarwal, Konsultan Utama Obstetri dan Ginekologi di Sri Balaji Action Medical Institute berbagi masukannya dengan Zee News Digital.
Bagaimana Usia Mempengaruhi Kesuburan Wanita
Seorang wanita dilahirkan dengan semua sel telur yang dimilikinya. Ini dikenal sebagai cadangan ovariumnya. Pada setiap siklus menstruasi, jumlah sel telur yang tersedia berkurang, dan kualitasnya menurun seiring waktu. Pada usia 35 tahun, kesuburan mulai menurun secara signifikan, dan pada usia 40 tahun, peluang pembuahan alami jauh lebih rendah.
Kualitas oosit (sel telur) merupakan faktor kunci lain yang dipengaruhi oleh usia. Seiring bertambahnya usia wanita, kemungkinan terjadinya kelainan kromosom pada sel telur meningkat, yang menyebabkan tingginya angka keguguran dan kondisi seperti sindrom Down.
Mengapa Kesuburan Menurun Seiring Bertambahnya Usia?
Penurunan kesuburan wanita sebagian besar terkait dengan perubahan pada sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium, yang mengendalikan pelepasan hormon reproduksi. Seiring bertambahnya usia wanita, kadar hormon perangsang folikel (FSH) meningkat, yang menunjukkan bahwa tubuh bekerja lebih keras untuk merangsang ovarium agar memproduksi sel telur. Selain itu, hormon anti-Müllerian (AMH), yang mencerminkan cadangan ovarium, menurun seiring bertambahnya usia wanita.
Penuaan juga memengaruhi lapisan rahim, membuatnya kurang reseptif terhadap sel telur yang telah dibuahi, yang selanjutnya mengurangi peluang keberhasilan implantasi. Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan penurunan kesuburan alami seiring bertambahnya usia.
Siapa yang Lebih Rentan terhadap Penurunan Kesuburan?
Wanita yang menunda memiliki anak hingga akhir usia 30-an dan 40-an paling terpengaruh oleh penurunan kesuburan yang berkaitan dengan usia. Selain itu, mereka yang memiliki kondisi bawaan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, atau kista ovarium dapat mengalami penurunan kesuburan di awal kehidupan. Faktor gaya hidup seperti merokok, obesitas, dan pola makan yang buruk juga dapat mempercepat penurunan kesehatan reproduksi.
Organ Reproduksi yang Terkena Dampak Penuaan
Ovarium, seperti yang disebutkan, mengalami perubahan paling signifikan seiring bertambahnya usia, karena produksi sel telur melambat. Namun, organ reproduksi lainnya juga terpengaruh. Tuba fallopi dapat menjadi kurang efisien dalam mengangkut sel telur, dan serviks dapat menghasilkan lendir serviks yang kurang subur, yang penting untuk pergerakan sperma. Rahim dapat mengalami perubahan yang mempersulit embrio untuk menempel, dan risiko fibroid uterus juga meningkat seiring bertambahnya usia, yang dapat mengganggu kehamilan.
Pencegahan dan Langkah Menjaga Kesuburan
Meskipun penuaan tidak dapat dihindari, langkah-langkah tertentu dapat diambil untuk mempertahankan kesuburan selama mungkin.
1. Gaya Hidup Sehat: Menjaga pola makan seimbang yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh, disertai olahraga teratur, dapat meningkatkan kesehatan reproduksi. Menghindari merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan mengelola berat badan adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hormon.
2. Tes Kesuburan; Pemeriksaan ginekologis dan uji kesuburan secara teratur seperti kadar AMH, kadar FSH, dan pemindaian ultrasonografi untuk menilai cadangan ovarium sangat penting bagi wanita berusia di atas 30 tahun. Deteksi dini masalah kesuburan dapat memberikan lebih banyak pilihan.
3. Pelestarian Kesuburan: Bagi wanita yang belum siap untuk hamil, pembekuan sel telur (kriopreservasi oosit) merupakan pilihan yang sangat baik. Dengan membekukan sel telur pada usia yang lebih muda, wanita dapat menjaga kesuburannya untuk digunakan di masa mendatang.
4. Konsultasikan dengan Spesialis: Bagi wanita berusia di atas 35 tahun yang sedang merencanakan kehamilan, konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan sangatlah penting. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan kesehatan reproduksi dan meningkatkan peluang pembuahan melalui teknologi reproduksi alami atau berbantuan seperti fertilisasi in vitro (IVF).
Dampak usia terhadap kesuburan wanita merupakan masalah yang signifikan bagi banyak wanita. Memahami bagaimana usia memengaruhi sistem reproduksi, mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesuburan, dan berkonsultasi dengan dokter dapat membantu wanita membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan reproduksi mereka. Meskipun penuaan berada di luar kendali kita, kemajuan medis modern dan gaya hidup sehat dapat membantu memperpanjang masa kesuburan bagi wanita yang memilih untuk memulai keluarga di usia lanjut.