Para ilmuwan telah mencapai teknik inovatif untuk melihat bagian dalam tubuh menggunakan pewarna makanan kuning yang umum ditemukan dalam Doritos.
Para peneliti di Universitas Stanford telah berhasil menggunakan tartrazin, bahan kimia dalam pewarna, untuk membuat tikus tembus pandang, sehingga memperlihatkan pembuluh darah, serat otot, dan kontraksi usus mereka.
Teknik ini, dilaporkan dalam jurnal Science, melibatkan pengaplikasian larutan tartrazin ke kulit tikus, yang secara sementara mengubah kulit mereka menjadi jendela transparan.
Adam Wax dari National Science Foundation, pendukung penelitian tersebut, menyebut hasil tersebut mencengangkan, menandai kemajuan signifikan dalam bidang optik.
Metode ini berpotensi merevolusi penelitian biologi dengan memungkinkan para ilmuwan mengamati aktivitas otak dan mendiagnosis kondisi internal tanpa prosedur invasif.
Guosong Hong, ilmuwan material Stanford dan salah satu pemimpin penelitian, menyoroti potensi penerapannya dalam mendeteksi tumor yang terletak dalam dan menyempurnakan perawatan kosmetik.
Meskipun penampilannya ajaib, prosesnya berakar pada ilmu optik.
Tartrazin mengurangi hamburan cahaya dalam jaringan, membuatnya transparan dengan mengubah cara cahaya dibiaskan.
Konsep ini mengingatkan kita pada cerita fiksi HG Wells “Invisible Man,” di mana pembiasan cahaya dimanipulasi untuk mencapai sifat tidak terlihat.
Percobaan awal memperlihatkan bahwa irisan ayam yang direndam dalam tartrazin menjadi bening, dan pengaplikasian pewarna tersebut ke kulit tikus memperlihatkan organ dalamnya.
Pewarna tidak menyebabkan kerusakan berarti dan mudah dibersihkan, mengembalikan jaringan ke keadaan normal.
Meskipun teknik ini belum diuji pada manusia, potensinya untuk merevolusi pencitraan dan penelitian medis sangat signifikan.
Langkah selanjutnya melibatkan identifikasi pewarna lain yang mungkin bekerja pada dosis lebih rendah dan akhirnya menguji metode ini pada jaringan manusia, sambil menunggu persetujuan etis.