Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah dilantik sebagai kepala negara setelah memenangkan pemilihan putaran kedua yang bersejarah untuk memperpanjang pemerintahannya selama dua dekade untuk lima tahun lagi.
“Saya, sebagai presiden, bersumpah atas kehormatan dan integritas saya di hadapan bangsa dan sejarah Turki yang agung untuk menjaga keberadaan dan kemerdekaan negara … untuk mematuhi konstitusi, supremasi hukum, demokrasi, prinsip dan reformasi Ataturk, dan prinsip-prinsip republik sekuler,” kata Erdogan dalam sebuah upacara di parlemen di Ankara, yang disiarkan langsung di televisi pada Sabtu.
Pelantikan hari Sabtu di parlemen akan dilanjutkan dengan upacara mewah di istana presiden di ibu kota Ankara yang dihadiri oleh puluhan pemimpin dunia.
Erdogan memenangkan putaran kedua 28 Mei melawan koalisi oposisi yang kuat, dan terlepas dari krisis ekonomi dan kritik keras menyusul gempa dahsyat Februari yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Erdogan memenangkan 52,2 persen suara sementara saingannya Kemal Kilicdaroglu 47,8 persen, hasil resmi menunjukkan.
Pemimpin berusia 69 tahun itu nantinya akan menunjuk kabinetnya, yang akan bertugas menangani krisis ekonomi yang telah menyaksikan inflasi yang tak terkendali dan runtuhnya lira.