Brussels (ANTARA) – Federasi konsumen Eropa (BEUC) pada Selasa mengatakan produsen minuman dalam botol seperti Coca-Cola, Danone, dan Nestle membuat klaim tentang kemasan plastik yang mereka gunakan.
Dalam pengaduan yang diajukan kepada Komisi Eropa dan otoritas jaringan perlindungan konsumen (CPC), mereka mengusulkan penyelidikan atas klaim tersebut.
Mereka juga mendesakkan klaim seperti “100% dapat didaur ulang” (dapat didaur ulang) atau “100% didaur ulang” (hasil daur ulang) pada kemasan, yang menurut mereka ingin konsumen,
BEUC, federasi yang beranggotakan 45 kelompok konsumen, mengatakan rata-rata konsumen di Eropa setiap tahun meminum 118 liter minuman dalam botol kemasan, yang 97 persen di antaranya terbuat dari plastik.
Botol minuman adalah salah satu sumber utama polusi plastik di pantai-pantai Eropa, kata mereka.
Bersama kelompok-kelompok konsumen dari Prancis hingga Bulgaria, BEUC mengatakan mereka telah mengidentifikasi tiga aspek yang terpengaruh.
Menurut BEUC, istilah “100% dapat didaur ulang“bersifat ambigu dan bergantung pada efektivitas pemilahan dan pengolahan setempat.
Untuk botol minuman PET, tingkat daur ulangnya di Uni Eropa hanya 55 persen dan peluangnya menjadi botol lagi sekitar 30 persen.
Istilah “100% didaur ulangMengabaikan fakta bahwa tutup botol tidak terbuat dari bahan hasil daur ulang dan tidak semua label berasal dari bahan seperti itu.
Selain itu, penambahan plastik murni pada kemasan botol adalah praktik umum yang biasa dilakukan.
Gambar-gambar seperti logo hijau atau simbol alam memberi kesan bahwa botol-botol itu baik bagi lingkungan, kata kelompok-kelompok itu.
Perusahaan Coca-Cola di Inggris Raya mengaku sedang berupaya mengurangi kemasan plastik dan berencana mengumpulkan dan mendaur ulang setiap botol yang mereka jual.
Mereka juga berencana menjual 25 persen produk dalam bentuk isi ulang atau dalam kemasan yang bisa dipakai lagi.
“Kami hanya menyampaikan pesan pada kemasan yang dapat membuktikan kebenarannya, dan semua kualifikasi yang relevan ditampilkan dengan jelas agar konsumen dapat membuat pilihan dari informasi yang disampaikan,” kata juru bicara perusahaan itu.
Danone mengatakan akan terus berinvestasi dan mendorong pembangunan infrastruktur pengumpulan dan daur ulang yang lebih baik.
“Kami juga telah membuat kemajuan nyata dalam perjalanan (bisnis) kami untuk mengurangi plastik sekali pakai dan plastik murni secara bersamaan (-10 persen mutlak sejak 2018),” kata juru bicaranya.
Nestle dan Komisi Eropa belum memberikan tanggapan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Coca-Cola meluncurkan kemasan botol dari plastik daur ulang
Baca juga: Badan internasional memverifikasi produk Vedanta Aluminium sebagai produk ramah lingkungan
Mendulang uang dari botol bekas sabun cuci
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
HAK CIPTA © ANTARA 2023