Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif asal Italia Ferrari ingin memperdalam keahlian di bidang baterai mobil listrik meski belum berencana memproduksinya sendiri.
Menurut laporan Carscoop, Jumat, pada akhir 2025 Ferrari akan memperkenalkan mobil listrik pertama mereka kendati detail mengenai mobil listrik itu belum banyak dibeberkan. Baru-baru ini Ferrari mengatakan telah membentuk pusat penelitian sel baterai dengan menggaet Universitas Bologna dan produsen chip NXP Semiconductors.
CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan bahwa produsen ponsel tersebut hendak mempelajari lebih banyak mengenai sel baterai.
“Produksi (baterai mobil listrik) selalu dikerjakan oleh pabrik eksternal, kami berharap dapat mengetahui cara kerjanya melalui pusat penelitian ini,” kata Vigna.
Baca juga: Rahasia Ferrari dalam pengembangan mobil listrik pertamanya
Pusat penelitian yang fokus pada elektrokimia itu dapat membantu Ferrari untuk meningkatkan keahliannya di bidang sel baterai. Untuk saat ini, fasilitas tersebut akan fokus pada penelitian baterai mobil listrik berbasis lithium.
Pada akhir tahun 2023, Vigna mengungkapkan bahwa dia telah mencoba mengendarai cetak biru mobil listrik pertama Ferrari dan mengaku terkesan padanya.
Masih sedikit informasi yang diketahui mengenai mobil tersebut. Informasi yang baru terkuak adalah produksi mobil listrik Ferrari akan dilakukan di fasilitas yang bertanggung jawab membuat model mobil hibrida mereka 296 GTB.
Ferrari meyakini mobil listrik akan memberikan kontribusi sebesar 60 persen dari penjualannya pada tahun 2026 dan sebanyak 80 persen pada tahun 2030.
Baca juga: Pria mabuk curi Ferrari dari dealer dan rusak 4 eksotis lainnya
Baca juga: Aston Martin EV mundur ke 2027, fokus diarahkan ke mobil “hybrid”
Baca juga: Porsche akan melanjutkan penggunaan mesin V8 setelah 2030
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Hak Cipta © ANTARA 2024