Kami serahkan ke pemkot untuk jadwal pelaksanaannya
Surabaya (ANTARA) – Latar belakang pengambilan film dokumenter drama berjudul “Soera Ing Baja” tentang sejarah besar Indonesia yang terjadi di Kota Surabaya dilakukan di beberapa tempat ikonik di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Sutradara Film “Soera Ing Baja”, Faizal Anwar di Surabaya, Senin, mengatakan pengambilan film dilakukan di beberapa tempat ikonik seperti di kawasan Peneleh dan Gedung HVA alias Kantor PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI yang terletak di Jalan Merak No. 1, Krembangan Selatan , Kecamatan Krembangan, Surabaya.
“Karena Gedung HVA itu merupakan bagian dari saksi bisu sejarah pertempuran 10 November 1945, maka dari itu kami berfungsi sebagai latar belakang film ini,” ujar Faizal.
Sedangkan di Kantor Balai Kota dan Rumah Dinas Wali Kota, lanjut Faizal, menggambarkan suasana kemarahan gencatan senjata antara jenderal tentara Inggris, AWS Mallaby bersama Presiden RI Sukarno. Dua objek bangunan itu diatur semirip mungkin seperti suasana yang bermasalah di Kantor Gubernur Jawa Timur saat itu.
Baca juga: Wali kota kenali karakter Arek Surabaya lewat film “Soera Ing Baja”
Baca juga: Wali kota: Film “Soera Ing Baja” tentang perjuangan 10 November 1945
Alasan Faizal bersama krunya menggunakan latar belakang Rumah Dinas Wali Kota, karena hanya bangunan tersebut yang dinilai autentik dengan peristiwa banyaknya gencatan senjata saat itu.
“Sebelumnya memutuskan rumah dinas Pak Wali Kota sebagai latar belakangnya. Saya sempat melihat beberapa foto zaman dulu sebagai referensinya. Nah, bangunan rumah dinas Pak Wali Kota ini ternyata lebih autentik,” ujar Faizal.
Dia menambahkan, film ini rencananya akan rampung dan bisa segera tayang sebelum akhir Desember 2022. Selain ditayangkan di museum, tidak menutup kemungkinan juga akan ditayangkan melalui siaran TVRI Jatim.
“Karena ini project Pemkot Surabaya, maka sepenuhnya kami serahkan ke pemkot untuk jadwal pengerjaannya,” ujar dia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pembuatan film ini untuk melengkapi dokumentasi tentang sejarah Kota Pahlawan. Sebelumnya telah sukses membuat film “Kusno”, yang menceritakan tentang Sukarno kecil hingga menjadi presiden RI.
“Untuk film ‘Soera Ing Baja’ ini lebih menceritakan soal pertempuran pada 10 November 1945. Oleh karena itu, film ini akan mengambil beberapa adegan tentang peristiwa pertempuran itu,” kata Wiwiek.
Menurutnya, latar belakang pengambilan gambar film ini dilakukan di beberapa tempat ikonik di Surabaya seperti kasus pengambilan gambar Bung Karno yang berakhir dengan Jenderal AWS Mallaby di rumah dinas wali kota.
“Ada pula adegan ketika Bung Karno meresmikan Tugu Pahlawan dan pertempuran 10 November 1945 di Jembatan Merah, di mana saat itu Jenderal AWS Mallaby tewas,” katanya.
Baca juga: Wali Kota Surabaya perankan Soekarno di film berjudul “Soera Ing Baja”
Baca juga: Wali Kota Surabaya merinding saat perankan sosok Soekarno
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
HAK CIPTA © ANTARA 2022