Tuesday, December 10, 2024
HomeTop NewsGajah Afrika menghadapi penurunan populasi sebesar 70% akibat hilangnya habitat dan perburuan...

Gajah Afrika menghadapi penurunan populasi sebesar 70% akibat hilangnya habitat dan perburuan liar; temuan studi | – Zaman India


Gajah Afrika menghadapi penurunan populasi sebesar 70% akibat hilangnya habitat dan perburuan liar; temuan studi
Sumber gambar: National Geographic

Gajah Afrikahewan darat terbesar di dunia, dipuji karena kecerdasannya, sistem sosialnya yang kompleks, dan peran penting dalam ekosistemnya. Namun, mereka kini menghadapi krisis yang parah, seperti yang disoroti dalam studi komprehensif baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal tersebut Prosiding Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.
Studi tersebut, yang menganalisis data dari 475 lokasi di 37 negara mulai tahun 1964 hingga 2016, mengungkapkan penurunan populasi yang mengkhawatirkan: jumlah gajah sabana telah menurun rata-rata 70%, dan jumlah gajah hutan sebesar 90%. Kerugian ini terutama terjadi di bagian utara dan timur Afrika karena tekanan perburuan yang intens dan hilangnya habitat.
Meskipun ada beberapa keberhasilan dalam upaya konservasi di dalamnya Afrika bagian selatantindakan segera diperlukan untuk melindungi populasi yang tersisa dan menjamin kelangsungan hidup hewan-hewan ikonik ini, yang peran ekologisnya sangat penting bagi keanekaragaman hayati.

Populasi gajah afrika terancam punah

Sebuah studi komprehensif telah mendokumentasikan penurunan populasi gajah hutan dan sabana Afrika yang mengkhawatirkan. Para peneliti menganalisis data dari 475 lokasi di 37 negara, yang mencakup periode 1964 hingga 2016, menjadikannya penilaian paling menyeluruh terhadap gajah Afrika hingga saat ini. Temuan ini meresahkan:

  • Gajah sabana: Populasi telah menurun rata-rata 70% di seluruh lokasi yang disurvei.
  • Gajah hutan: Populasinya telah menurun sekitar 90%, menandai penurunan yang lebih tajam dibandingkan di wilayah sabana.

Secara total, gabungan kedua spesies tersebut telah mengalami penurunan populasi sebesar 77% di seluruh lokasi yang disurvei. “Banyak populasi yang hilang tidak akan kembali lagi, dan banyak populasi dengan kepadatan rendah menghadapi tekanan yang terus berlanjut. Kemungkinan besar kita akan kehilangan lebih banyak populasi di masa depan,” kata George Wittemyer.seorang profesor konservasi satwa liar di Colorado State University dan ketua dewan ilmiah Save the Elephants, yang ikut memimpin penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Populasi gajah afrika menurun akibat perburuan liar dan hilangnya habitat

Gajah Afrika terutama terancam oleh perburuan liar dan hilangnya habitat. Perburuan gading gajah masih menjadi masalah yang terus berlanjut, dipicu oleh permintaan di Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya. Sementara itu, ekspansi pertanian telah mengurangi habitat mereka secara signifikan, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencari makan dan bertahan hidup.
Gajah hutan, yang populasinya lebih kecil dibandingkan gajah sabana, sangat terkena dampak tekanan ini, terutama di Afrika bagian utara dan timur. Studi ini menggarisbawahi perbedaan regional yang nyata:

  • Afrika Utara dan Timur: Negara-negara di kawasan Sahel utara, seperti Mali, Chad, dan Nigeria, mengalami kehancuran populasi gajah karena tingginya tingkat perburuan liar dan tidak memadainya perlindungan.
  • Afrika Selatan: Sebaliknya, upaya konservasi di Afrika bagian selatan telah menyebabkan peningkatan populasi di 42% lokasi yang disurvei, terutama di Botswana, Zimbabwe, dan Namibia. Keberhasilan ini berkat pengelolaan aktif dan pengelolaan konservasi oleh pemerintah daerah dan organisasi lingkungan hidup.

“Kami telah kehilangan sejumlah populasi gajah di banyak negara, namun wilayah Sahel bagian utara adalah wilayah yang paling terkena dampaknya. Tekanan tinggi dan terbatasnya perlindungan telah mencapai puncaknya pada kepunahan populasi gajah,” jelas Wittemyer.

Gajah Afrika: Tantangan dan upaya konservasi

Karena metode survei dan jangka waktu yang berbeda, penelitian ini tidak menyajikan total populasi di seluruh benua. Namun, perkiraan konservasi terpisah menunjukkan bahwa populasi gabungan gajah Afrika berjumlah antara 415.000 dan 540.000 pada tahun 2016, yang menjadi dasar penting bagi upaya konservasi yang sedang berlangsung.
“Hilangnya mamalia besar merupakan masalah ekologi yang signifikan bagi Afrika dan planet ini,” kata Dave Balfour, ahli ekologi konservasi di Universitas Nelson Mandela.
Meskipun terdapat tren yang mengkhawatirkan, upaya konservasi di Afrika bagian selatan menunjukkan bahwa pengelolaan yang ditargetkan dapat membawa perubahan. “Kami telah melihat keberhasilan nyata di beberapa tempat di Afrika, khususnya di Afrika bagian selatan, dengan pertumbuhan populasi yang kuat,” kata Wittemyer.

Pentingnya ekologi gajah Afrika di seluruh dunia

Gajah Afrika memainkan peran ekologis yang penting, menjaga keseimbangan antara hutan dan padang rumput serta menyebarkan benih yang mendukung kelangsungan hidup spesies lain. “Meskipun trennya tidak bagus, penting untuk mengenali keberhasilan dan tantangan dalam konservasi,” tegas Wittemyer, salah satu pemimpin studi ini.
Gajah Asia yang berukuran sedikit lebih kecil, yang merupakan spesies gajah ketiga di dunia, menghadapi ancaman serupa akibat hilangnya habitat dan perburuan liar, sehingga menggarisbawahi kebutuhan global akan inisiatif konservasi yang terkoordinasi.
Baca Juga | Studi baru memetakan evolusi penglihatan warna pada hewan





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments