Tuesday, November 19, 2024
HomeNationalGanjar Kritik Pencopotan Yasonna dari Menkumham: Full Politik

Ganjar Kritik Pencopotan Yasonna dari Menkumham: Full Politik


TEMPO.COBahasa Indonesia: Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPP PDIP Ganjar Pranowo mengkritik pencopotan Yasonna Laoly dari jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Menurut dia, perombakan posisi Menkumham oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi sarat dengan kepentingan politik.

“Ini penuh politik, penuh politik,” kata Ganjar saat ditemui wartawan di kantor DPP PDIP pada Senin, 19 Agustus 2024.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengungkit kiprah Yasonna yang sudah menjadi Menkumham selama hampir 10 tahun. Bagi Ganjar, Yasonna tidak pernah memiliki kinerja buruk sejak bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

Ganjar menganalisis alasan pencopptan Yasonna sekaligus menyoroti reshuffle Arifin Tasrif dari jabatan Menteri ESDM. “Kenapa reshuffle dilakukan? Jika di atas dasar pertunjukanrasa-rasanya hampir 10 tahun kalau pak Laoly sih oke ya. Dari ESDM juga saya kira oke, kecuali ada masalah,” ujarnya.

Di sisi lain, Ganjar mengaku tidak mempersoalkan pencopotan Yasonna. Dia mengatakan bahwa dirinya senang Yasonna tak lagi menjadi menteri Jokowi.

“Hanya saja, mungkin masyarakat tidak akan pernah mendapatkan penjelasan apakah karena pertunjukan ataukah karena politik,” kata Ganjar.

Ganjar juga menyampaikan bahwa Yasonna akan segera menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029. Sebelum diganti, Yasonna telah merencanakan kemunduran diri.

Iklan

“Beliau akan kembali ke parlemen. Bahkan jauh hari sebelumnya, Pak Laoly menyampaikan mungkin sekitar bulan September pun secara etis akan mundur karena nanti Oktober akan dilantik (jadi anggota DPR),” kata Yasonna.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat juga berkomentar alasan reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi pada Senin, 19 Agustus 2024. Salah satu yang dicopot dalam reshuffle ini adalah kader PDIP Yasonna Laoly sebagai menkumham.

“Kami menganggap ini merupakan suatu peristiwa politik dan menjadi kesempatan Pak Jokowi untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan kekuasaan,” kata Djarot, Senin.

Djarot menyebut Jokowi sedang berupaya untuk mengontrol serta mengatur orang-orang yang berada pada pemerintahan mendatang. Dia memperkirakan langkah Yasonna Laoly yang meloloskan pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP PDIP menjadi salah satu alasan yang memicu reshuffle kabinet. “Karena pengesahan kepengurusan partai harus melalui Kemenkumham,” ujarnya.

Pilihan Editor: Djarot PDIP Tuding Ingin Intervensi Parpol Jadi Alasan Jokowi Copot Yasonna Laoly





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments