Sunday, October 20, 2024
HomeNationalGanjar Pranowo dan Sandiaga Uno Bakal Bersua di Borobudur Ahad Ini, Ada...

Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno Bakal Bersua di Borobudur Ahad Ini, Ada Apa?


TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Hartati Murdaya, memastikan ribuan umat Buddha akan menghadiri Dharmasanti Waisak Nasional 2023 di pelataran Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Ahad, 4 Juni 2023.

Menurut Hartati, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga dipastikan akan hadir. Kehadiran keduanya tentu membuka peluang untuk saling bersua di tempat yang sama.

Diketahui, Ganjar merupakan calon presiden 2024 yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sementara Sandi merupakan salah satu nama yang disebut masuk sebagai calon calon wakil presiden PDIP.

Selain Ganjar dan Sandiaga, acara perayaan Hari Waisak itu juga akan dikunjungi oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta undangan tamu lainnya.

Seperti dikutip dari Tempo, Kamis, 1 Juni 2023, Hartati menyampaikan perayaan Dharmasanti Waisak akan digelar pada Ahad, 4 Juni 2023 mulai pukul 19.30 WIB hingga selesai. Pesta tersebut juga akan mencakup umat Buddha dari seluruh penjuru dunia.

Sebelumnya, sejumlah Biksu dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang melakukan ritual Thudong telah tiba di Magelang, Jawa Tengah. Sejumlah Biksu dari berbagai negara telah melakukan ritual Tudhong atau berjalan ribuan kilometer menuju Candi Borobudur.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada ribuan umat Buddha dari seluruh penjuru dunia khususnya para Biksu Thudong yang telah melakukan perjalanan panjang dari Thailand – Malaysia-Singapura-Indonesia,” kata Hartati di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 1 Juni 2023.

Pada Rabu lalu, para Biksu melakukan tradisi Pindapata menjelang Hari Raya Waisak. Ketua Thudong Internasional Indonesia, Wely Widadi menuturkan, Pindapata adalah tradisi memberi sedekah bagi pada Biksu.

Sebagai informasi, Pindapata adalah tradisi memberi sedekah bagi pada Biksu yang melintas membawa pundi-pundi tembaga sebagai wadah atau tempat. Pindapata, kata Wely, dimaknai sebagai bentuk derma atau ucapan syukur dengan berbagi kepada sesama.

“Jadi nanti masyarakat yang ingin memberi Biksu, bisa memasukkan sedekah ke pundi-pundi tersebut,” kata Wely Rabu, 31 Mei 2023. Barang serta uang yang didapat dari Pindapata selanjutnya akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

Iklan

Selanjutnya: Sebanyak 435 umat Buddha dari…





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments