TEMPO.COBahasa Indonesia: Jakarta – Bahlil Lahadalia resmi menerima jabatan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari Arifin Tasrif. Presiden Joko Widodo mengganti posisi Bahlil dari Menteri Investasi/BKPM ke ESDM menggantikan Arifin pada Senin, 19 Agustus 2024.
Dalam serah terima jabatan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, ada sejumlah pejabat eks kementerian itu, seperti eks wakil menteri ESDM Ignasius Jonan, Archandra Tahar, dan eks Menteri ESDM Sudirman Said. Selain itu, hadir juga Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, Wakil Ketua Eddy Soeparno, dan Maman Abdurahman.
Dalam perayaannya, Bahlil berjanji akan melanjutkan kinerja Arifin di Kementerian ESDM. Dia meminta agar jajaran pejabat di ESDM bisa bekerja sama dalam kepemimpinannya yang hanya tersisa dua bulan saja.
“Saya akan melanjutkan apa yang dilakukan Pak Arifin dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab,” kata Bahlil.
Bahlil mengaku kompak dengan Arifin baik sejak masuk ke dalam kabinet pada 2019 silam. Dia menyebut Kementerian Investasi dan ESDM ketika itu sering bekerja sama.
“Hubungan saya dengan Pak Arifin sangat baik. Abang-adek, sering ke rumah dan berdiskusi,” kata Bahlil.
Iklan
Sementara itu, Arifin mengucapkan terima kasih kepada jajaran pejabat di ESDM yang selama ini telah membantu dirinya. Sennyampang itu, ia juga mengucapkan selamat kepada Bahlil atas jabatan baru ini.
“Selamat kepada Bapak Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian ESDM yang bersama-sama hampir lima tahun ini,” kata Arifin.
Bahlil menjadi satu di antara 3 menteri yang dilantik di Istana Negara oleh Jokowi pagi ini. Jokowi juga mengangkat Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan HAM menggantikan Yasonna Laoly dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi menggantikan posisi Bahlil.
Selain itu, Jokowi juga mengangkat Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Angga Raka Prabowo. Kepala Negara juga menunjuk Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi, Hasan Nasbi sebagai Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, dan Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Pilihan Editor: Ekonom Indef: Warisan Utang Jokowi Akan Menyulitkan Pemerintahan Prabowo