Ledakan bintang ini mirip dengan peristiwa nova pada umumnya: Bintang katai putih menerima gas dari bintang lain yang mengorbit di sekitarnya, memanas, dan meledak. Hebatnya, kedua bintang tersebut biasanya selamat dari ledakan ini. Ledakan nova ini juga menjelaskan bagaimana kita mendapatkan litium di alam semesta kita. Ini diproduksi sebagai produk sampingan dari ledakan tersebut.
Namun ledakan Nova bukanlah penemuan baru. Salah satu ledakan nova paling awal diamati di galaksi kita, Bima Sakti.
Untuk mempelajari ledakan nova di galaksi M87, para peneliti menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan menemukan 135 di antaranya. Peristiwa ini terjadi pada jarak 54 juta tahun cahaya dari Bumi. Yang menarik adalah ledakan ini tampaknya lebih sering terjadi pada arah gas M87 yang bergerak cepat. Secara statistik, terdapat lebih banyak ledakan di sepanjang pancaran gas dibandingkan di area lain di galaksi.
Namun, kita masih belum sepenuhnya memahami bagaimana pancaran gas ini memicu ledakan tersebut. Salah satu teorinya adalah jet tersebut mendorong gas antarbintang ke bintang katai putih, menyebabkannya meledak.
Tantangan dalam hipotesis semacam ini adalah kita memerlukan lebih banyak data untuk mengkonfirmasi asumsi kita. Untuk saat ini, penelitian lebih lanjut akan melibatkan studi galaksi lain untuk menentukan apakah fenomena ini juga terjadi di tempat lain.