INFO NASIONAL – Dalam kancah politik Sumatera Utara (Sumut), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-Perjuangan terus menunjukkan soliditas dan militansinya, terutama di kalangan akar rumput. Oleh karena itu, perkembangan aktual pasca Sekjen DPP PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut akan memprioritaskan kadernya untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024, menjadi hal yang menarik untuk disimak.
Kalau bicara kadernya sendiri, dan dihubungkan pula dengan kader asli yang setidaknya sudah 10 tahun berpengalaman di pemerintahan di Sumut, maka Nikson Nababan lah orangnya. Jadi tidak berlebihan, apabila kader inti PDI-Perjuangan yang Nikson Nababan ini mendapat prediksi kemenangan apabila ditetapkan PDI-Perjuangan sebagai calon Gubernur Sumut.
Nikson Nababan, seorang tokoh yang dikenal luas dengan gaya kepemimpinan inklusif, sangat populer. Mantan wartawan ini sebenarnya adalah tokoh nasional yang mengabdi dalam kancah kader PDIP unggulan di Sumut, antara lain menjadi Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
Gelombang kader PDI-Perjuangan di Sumut tidak hanya berakhir di kota-kota besar, tetapi juga merambah hingga ke pelosok daerah. Mereka dikenal gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai partai dan bersinergi dengan masyarakat.
Kekuatan ini tidak hanya bersumber dari struktur organisasi partai yang diselenggarakan dengan baik, tetapi juga dari semangat kolektif para kader yang mengakar di tengah-tengah masyarakat.
Nikson Nababan, mantan Bupati Taput dua periode ini memiliki rekam jejak yang mumpuni dalam menjalankan pemerintahan daerah. Di bawah kepemimpinannya, berbagai program pembangunan dan sosial telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini tidak hanya diakui oleh kalangan internal partai, tetapi juga diapresiasi oleh masyarakat lintas golongan.
Nikson Nababan pun dikenal sebagai pemimpin yang tidak eksklusif, selalu membuka ruang dialog dan partisipasi bagi semua elemen masyarakat, dari berbagai latar belakang. Sesangkan kader PDI-Perjuangan di Sumut telah lama dikenal dengan pendekatan “wong cilik”, yang mengutamakan kepentingan rakyat kecil.
Pendekatan pendekatan ini mencerminkan sikap inklusif dan empati yang tinggi terhadap kebutuhan masyarakat, terlepas dari afiliasi politik mereka. Kader-kader PDI-Perjuangan, dengan semangat gotong royong dan kesederhanaan, secara konsisten menyuarakan kepentingan rakyat kecil di berbagai forum.
Dalam konteks Pilgub Sumut, kader-kader PDI-Perjuangan diyakini mampu meyakinkan masyarakat bahwa Nikson Nababan adalah pilihan yang tepat bukan hanya bagi kader partai, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sumut yang heterogen.
Mereka berkeyakinan bahwa pemimpin yang berasal dari PDI-Perjuangan tidak terbatas hanya mengabdi pada konstituen partai, tetapi juga berkomitmen untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Soliditas kader PDI-Perjuangan ini tidak lepas dari kuatnya akar ideologis partai yang selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Iklan
Dengan modal ini, kader PDI-Perjuangan di Sumut siap menggalang dukungan luas dan memenangkan Nikson Nababan dalam pertarungan Pilgub Sumut mendatang. Mereka percaya bahwa kepemimpinan Nikson Nababan akan membawa Sumut menuju kemajuan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Dengan militansi dan soliditas yang kuat, serta rekam jejak yang inklusif dan tidak eksklusif, gelombang kader PDI-Perjuangan di Sumut diprediksi siap meraih simpati dan dukungan luas dari masyarakat. Mereka akan terus bergerak, meyakinkan setiap lapisan masyarakat bahwa calon gubernur dari PDI-Perjuangan adalah pemimpin untuk semua, tanpa kecuali.
Sejumlah pengamat pun menyatakan DPP PDI-Perjuangan jangan ragu. Dengan berkoalisi mau pun tanpa berkoalisi gelombang kader PDI-Perjuangan diprediksi akan mampu menarik simpati publik. Menurut sejumlah pemgamat ada beberapa alasan mengapa PDI-Perjuangan Pusat menetapkan kader internal sebagai calon Gubernur Sumut.
Menurut pengamat, kader internal biasanya sudah memahami dan menginternalisasi ideologi serta visi partai. Dengan memilih kader internal PDI-Perjuangan dapat memastikan bahwa calon tersebut akan melanjutkan dan mengembangkan program serta kebijakan sesuai dengan ideologi garis partai.
Kader internal yang telah lama berkecimpung di partai umumnya memiliki loyalitas yang tinggi dan telah teruji dalam berbagai kondisi. Mereka juga cenderung memiliki komitmen yang kuat terhadap misi partai.
Menetapkan kader internal sebagai calon gubernur dapat dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap proses kaderisasi yang telah dilakukan partai. Hal ini juga bisa memotivasi anggota lain untuk lebih aktif dan menggalang dana karena melihat adanya peluang karir politik yang jelas di dalam partai.
Pemilihan kader internal dapat membantu mengkonsolidasikan internal partai, meminimalkan konflik yang mungkin timbul.
Kader internal yang telah dikenal baik oleh masyarakat seringkali memiliki reputasi dan elektabilitas yang lebih baik. Mereka mungkin sudah memiliki basis dukungan di tingkat akar rumput, yang penting untuk memenangkan pemilu.
Penulis: Zulfikar Tanjung