Thursday, September 19, 2024
HomeNationalGenosida oleh Israel Berlanjut di Rafah |Republika Online

Genosida oleh Israel Berlanjut di Rafah |Republika Online


REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Kamran Dikrama, Antara, WAFA, Reuters

Sejak Senin (12/2/2024) lalu, Israel mulai menggempur Kota Rafah di Gaza secara intensif. Atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serangan udara dan darat dilancarkan yang mengakibatkan tewasnya ratusan warga sipil, termasuk sebagian besar anak-anak dan perempuan, seperti dilaporkan pihak otoritas kesehatan setempat.

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengungkapkan bahwa Rafah menyaksikan serangan bombardir udara Israel di pusat kota, menghantam rumah-rumah warga di dekat kantor pusat PRCS. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Kuwait di Kota Rafah, Suhaib Al-Hams, mengaku pihak rumah sakit mengirimkan menangani pasien yang terluka parah dan kekurangan obat serta pasokan.

Menurut sumber setempat, pesawat tempur Israel meluncurkan sekitar 40 serangan udara dan menargetkan sejumlah rumah dan masjid yang menampung para pengungsi. Penembakan senjata yang intens dan pemboman lewat jalur laut juga terjadi di Rafah.

Masjid yang menjadi sasaran pasukan Israel di antaranya Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Huda di kamp pengungsi Yibna, yang keduanya menampung ratusan keluarga pengungsi dan lebih dari 14 rumah berpenghuni. Serangan udara Israel juga meluas ke wilayah di dekat perbatasan dengan Mesir.

Diperkirakan sekitar 1,4 juta warga dan pengungsi saat ini berada di Rafah setelah pasukan pendudukan Israel memaksa ratusan ribu warga Palestina mengungsi dari Gaza utara ke selatan pada awal agresi. Adapun, jumlah korban meninggal yang dibunuh oleh militer Israel telah mencapai lebih dari 28 ribu jiwa.

Kelompok pejuang Hamas pada Senin mengatakan, bahwa serangan Israel di kota Rafah, Gaza selatan merupakan tindakan lanjutan “genosida dan pengiriman massal” oleh pasukan negara Zionis.

“Serangan itu menegaskan bahwa pemerintah Netanyahu mengabaikan keputusan Mahkamah Internasional, yang memerintahkan tindakan mendesak untuk menghentikan tindakan yang mengarah ke genosida,” kata pemimpin Hamas Azat al-Rashq di Telegram.

Rashq mengatakan, pemerintah Joe Biden, bersama pemerintah Benjamin Netanyahu, bertanggung jawab penuh atas membunuh orang tersebut. Rashq meminta masyarakat internasional untuk segera menghentikan serangan dan kejahatan Israel terhadap warga sipil.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments