Friday, November 15, 2024
HomeBisnisGlobalisasi keuangan dan spekulasi mata uang | Tribun Ekspres

Globalisasi keuangan dan spekulasi mata uang | Tribun Ekspres


LAHAR:

Lewatlah sudah masa-masa ketika ada stabilitas dalam pergerakan rupee terhadap dolar.

Nilai rupee dulunya stabil hingga tahun 1980-an. Globalisasi keuangan membawa volatilitas pada pergerakan rupee. Pakistan mengikuti rezim nilai tukar terkelola untuk jangka waktu yang lama dan terbiasa mendevaluasi mata uang, jika diperlukan.

Paritas rupee-dolar tetap berada di angka 60 selama bertahun-tahun pada dekade pertama abad ke-21 dan periode tersebut dapat digambarkan sebagai periode stabilitas dan pertumbuhan industri. Kemudian tekanan meningkat pada pemerintah untuk mendevaluasi rupee dan paritasnya berubah menjadi 90 dalam waktu singkat.

Devaluasi yang terjadi satu kali memang mengejutkan banyak orang. Namun, hal ini tidak memberikan peluang bagi spekulan untuk berkuasa.

Paritas rupee-dolar tetap berada di angka 105 selama bertahun-tahun dan hal ini memberikan peluang bagi kapitalis industri untuk mendapatkan keuntungan dari stabilitas ini. Ekspansi dan pertumbuhan industri terlihat selama periode ini.

Kemudian para ahli ekonomi makro, analis, dan lembaga keuangan internasional memberikan sanksi keras terhadap pemerintah dan menyatakan rupee dinilai terlalu tinggi dan paritasnya menyentuh angka 140 pada tahun 2017. Di bawah rezim nilai tukar terkelola, paritas rupee-dolar dipertahankan asalkan cadangan devisa tersedia dalam jumlah yang memadai. .

Pakistan mengadopsi nilai tukar fleksibel berdasarkan perintah Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun 2019. Komentator media dan analis yang percaya pada sistem pasar bebas menyambut baik langkah tersebut.

Argumen yang umum adalah bahwa kekuatan pasar harus menentukan nilai rupee. Intervensi pemerintah mendistorsi keseimbangan dan membuka jalan bagi impor yang murah.

Para pendukung nilai tukar fleksibel berpandangan bahwa hal ini akan mengarahkan perekonomian ke arah ekspor dan membantu promosi ekspor. Sejauh mana hal ini terjadi dalam empat tahun terakhir ada di depan kita.

Nilai tukar fleksibel cocok untuk negara-negara yang memiliki cadangan devisa besar. Jika terjadi pergerakan mata uang secara tiba-tiba, bank sentral dapat menstabilkannya dengan menarik cadangan devisa.

Sebaliknya, penerapan nilai tukar fleksibel di negara berkembang seperti Pakistan akan membuka jalan bagi spekulasi.

Sejak penerapan nilai tukar fleksibel, naik turunnya rupee terhadap dolar semakin meningkat. Meskipun pemerintahan yang akan keluar melakukan upaya maksimal untuk membendung devaluasi, namun mereka harus menyerah pada globalisasi keuangan, yang telah meningkatkan spekulasi terhadap mata uang.

Jika rupee melemah maka spekulan akan semakin aktif melemahkannya. Mereka akan berusaha mengambil manfaat maksimal dari kelemahannya. Para spekulan akan membeli dolar sehingga akan semakin melemahkan rupee.

Ketika para spekulan mengetahui bahwa mereka terlindungi dari kerugian dengan adanya cadangan dolar yang rendah di kas Bank Negara Pakistan (SBP), mereka akan membeli dolar dalam jumlah besar. Dampaknya, rupee akan terpuruk vs dolar.

Jika rupee stabil maka para spekulan tidak akan punya alasan untuk berspekulasi. Paritas rupee-dolar yang sering berubah akan menjadi lahan subur bagi spekulasi. Para spekulan memperkirakan akan semakin terdepresiasi sehingga mereka akan terus membeli dolar atau menukar rupee dengan dolar.

Singkatnya, devaluasi yang dilakukan satu kali saja tidak akan memberikan dasar bagi spekulasi. Sebaliknya, seringnya devaluasi rupee akan menjadi awal dari spekulasi di dunia yang sedang dilanda globalisasi keuangan.

Dan yang terakhir, devaluasi rupee yang sering terjadi akan membuat ketidakseimbangan transaksi berjalan di masa depan sulit untuk ditangani.

Penulis pernah bekerja di SDSB, Lahore University of Management Sciences (LUMS)

Diterbitkan di The Express Tribune, 28 Agustusth2023.

Menyukai Bisnis di Facebook, mengikuti @TribuneBiz di Twitter untuk tetap mendapat informasi dan bergabung dalam percakapan.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments