Friday, November 15, 2024
HomeTop NewsGunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Berstatus Awas, Apa Dampaknya?

Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Berstatus Awas, Apa Dampaknya?



Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Berstatus Awas, Apa Dampaknya?

Suara.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan gunung api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores TimurNusa Tenggara Timur (NTT) naik status dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas sejak Selasa pukul 23.00 WITA.

Teramati sinar api di kawah utama dan lontaran lava pijar.

Erupsi

Sebelumnya, sejak 1 Januari 2024 sekitar pukul 04.00 WITA, PVMBG menyatakan kenaikan status Gunung api Lewotobi Laki-laki naik dari Waspada menjadi Siaga. Lalu pada awal tahun itu terjadi letusan.

Kejadian letusan yang terjadi hari itu menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura terdampak abu vulkanik yang berpengaruh pada kesehatan warga.

PVMBG melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara menyebut Kabupaten Nagekeo menjadi salah satu kabupaten yang terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.

“Gunakan masker, karena Nagekeo juga terdampak,” kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, dari Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, Kamis (4/1).

Zakarias mengatakan Kabupaten Nagekeo terdampak letusan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki karena arah letusan abu menyebar ke arah barat hingga barat daya searah dengan angin yang membawa material itu.

Kadar gas belerang (belerang) yang tinggi terpantau menyebar ke wilayah barat daya-barat laut Kabupaten Nagekeo.

Sedangkan kadar gas belerang menengah berada di wilayah timur laut hingga selatan Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Ngada.

Ia pun mengimbau masyarakat Kabupaten Nagekeo harus menggunakan masker untuk mewaspadai gangguan pernapasan akibat terpapar debu vulkanik.

Lebih lanjut ia menjelaskan sebaran gas belerang itu terlihat dari peta yang telah menyebar ke beberapa wilayah.

Kadar gas belerang yang tinggi terlihat di sebagian besar wilayah Kabupaten Ende, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, dan wilayah barat laut Kabupaten Sikka.

Kandungan gas belerang mulai berkurang di wilayah tenggara Kabupaten Ende, timur laut-barat daya Kabupaten Sikka, serta wilayah barat laut Kabupaten Manggarai Barat. (Antara)



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments