Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, meminta Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) harus mampu membuat kinerjanya lebih strategis, sinergis, dan efisien.
Yaqut mendorong langkah-langkah yang efisien, karena sejauh ini GKMNU masih bekerja tergantung pada program-program pemerintah.
"GKMNU juga harus mampu mewujudkan kinerjanya yang lebih strategis, lebih sinergis dan efisien. Kenapa efisien ini penting? Tadi saya berbincang dengan Mbak Alissa Wahid sementara ini GKMNU masih sangat bergantung kepada program-program pemerintah," ujar Yaqut dalam acara Rakornas GKMNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/8).
"Sehingga seringkali apa yang sudah kita rencanakan dengan baik, direncanakan dengan matang, tidak bisa berjalan karena menunggu tahun anggaran pemerintah yang belum bisa berjalan," sambungnya.
Gus Yaqut yang juga Ketua Satgas Nasional GKMNU menyebut, ke depan akan mencari sumber pendanaan lain agar GKMNU bisa bergerak tidak tergantung pada program pemerintah.
"Nah Insyaallah ke depan kita akan mencari sumber-sumber pendanaan lain agar GKMNU ini bisa bergerak tanpa harus tergantung dengan program-program pemerintah, tentu setelah huru-hara politik ini selesai," katanya.
"Jadi selama huru-hara politik ini tidak segera selesai, ya anggaran di luar anggaran pemerintah agak sulit juga kita cari," sambungnya.
Gus Yaqut berharap bisa mendapatkan sumber pendanaan di luar anggaran pemerintah bisa segera dilakukan.
Hal itu bukan tanpa sebab, GKMNU sejak tahun 2022 menurutnya sudah terlibat dalam gerakan-gerakan massal di masyarakat, meski terbatas di beberapa provinsi saja.
"Baik pengelolaan, pengorganisasian maupun implementasi program yang ada di Jamiyah, Nahdlatul Ulama, di masing-masing tingkatan," katanya.
"Jadi kita sudah bekerja sejak tahun 2022 yang lalu, meskipun memang ada masa-masa jeda begitu ada masa-masa jeda karena, momentum-momentum tertentu," pungkasnya.
Menurut Gus Yaqut, GKMNU ini juga sudah diluncurkan di beberapa provinsi di Jawa Tengah, di Jawa Timur, DIY Banten, Jawa Barat, dan Lampung. Menurutnya, wilayah lain seperti Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, NTB, dan Sulawesi Selatan menyusul.
Dia berharap gerakan dari GKMNU bisa semakin dimassifkan di daerah-daerah.
"Jika kita ini bisa lebih masifkan gerakan GKMNU ini maka pasti akan lebih banyak masyarakat yang bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kita ini," kata Gus Yaqut.
"Kita juga memiliki kewajiban terutama di Rakernas ini mohon nanti dirumuskan agar program-program GKMNU bisa terjadi, tidak hanya nanti Mbak Alissa mungkin yang akan menyampaikan tapi membahasnya lagi karena saya optimis nih situasi, kondisi dan peluang-peluang yang ada itu sangat memungkinkan kita untuk melakukan elaborasi program lebih luas. Nanti nanti di Rakernas ini bisa dirumuskan dengan baik," pungkasnya.